Tidak ada salahnya membaca quotes sedih, menikmati sebuah quotes wajar saja. Tapi terkadang orang suka terlalu berlebihan. Termasuk saya dulu pun pernah terkena genjutsu semacam itu. Namun setelah itu saya tersadar dengan genjutsu rendahan tersebut.
Quotes hanya untuk dinikmati bukan untuk diambil hati. Jangan sampai juga hidup yang nyata ini disetir dengan quotes sedih yang ada dalam media sosial. Jadi keinget kenapa dulu Presiden Soeharto melarang lagu galau.
Kesedihan pasti akan menghampiri dalam kehidupan dan obat dari itu bukanlah membaca quotes sedih. Berbicara dan bercerita dengan orang terpercaya sudah dapat mengurangi rasa sedih itu.
Berhenti sejenak untuk membuka gawai dan tidak membaca kata-kata sedih sepertinya lebih menenangkan walaupun agak sulit dilakukan diawal.
Ada juga orang yang sengaja menyimpan quotes sedih dalam galerinya. Tidak tahu saya itu gunannya untuk apa. Kalau kata teman saya itu berguna untuk persiapan wkwkwk. Mungkin jika sudah dalam tingkatan pro orang malah merasa sedih jika tidak membaca quotes sedih.
Quotes saat ini sepertinya menjadi senjata yang sangat ampuh. Otak manusia sangatlah canggih, otak bisa menyerap apa yang kita lihat, apa lagi ditambah dengan perasaan.
Semua orang pernah sedih, semua orang pernah bahagia. Menikmati quotes sedih tidak ada salahnya selama orang tersebut tahu caranya berbahagia.
Di tengah hujan quotes sedih di media sosial, jangan lupa bahwa kebahagiaan sejati tidak selalu ditemukan dalam kata-kata, melainkan dalam tindakan dan tekad untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik. Setiap langkah kecil yang kita ambil untuk menyembuhkan diri akan lebih berarti daripada ratusan kata sedih yang tak mampu merubah takdir.
Daripada scroll saya sarankan lebih baik bergerak, berdoa, dan berusaha.Â
Quotes sedih di media sosial mungkin dapat memahami rasa kepedihan, tetapi mereka tidak akan banyak membantu dalam merangkul kehidupan dengan penuh makna.