Hal-hal seperti terlalu menyepelekan tugas, menunda pekerjaan, terlalu asik dengan bermain game. Sepertinya hal semacam itu harus dikurangi jika tugas yang dimiliki masih banyak.Â
Mungkin dengan membuat jadwal akan lebih bermanfaat, selipkan juga agenda yang menyenangkan dalam jadwal, sesekali saya kira tidak akan ada masalah, untuk mengurangi ketegangan berpikir.
Waktu tidak bisa diulang, jadi prioritaskan tugas yang akan dikerjakan dengan baik.
3. Mencari Dukungan Orang Terdekat
Dukungan dari orang terdekat memainkan peran yang sangat penting dalam membantu mahasiswa menghadapi stres. Dengan mendengarkan secara empatik, orang terdekat dapat membuat mahasiswa merasa didengar, dipahami, dan diterima.Â
Orang terdekat terkadang mampu memberikan dukungan emosional kepada mahasiswa. Siapa tau juga orang terdekat yang kita temui mampu memberikan sebuah solusi praktis yang sedang kita hadapi.
Orang terdekat juga mamapu memahami dan menghormati batasan pribadi mahasiswa membantu menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan lebih baik dalam menghadapi stres.
4. Lakukan Hal yang Membuat Senang
Ada kalanya mahasiswa bersikap sedikit santai, relaksasi, rekreasi, atau melakukan hal yang membuat dirinya merasa senang.
Tapi dengan catatan melakukan kegiatan tersebut harus di waktu yang tepat, perhatikan juga tugas apa yang belum terselesaikan.Â
Terdapat banyak sekali hal positif yang membuat seseorang senang, bisa dengan melakukan kegiatan hobi, berpergian kesuatu tempat, olahraga, mendengarkan musik, menulis, membaca buku, bermain game deangan teman, dan masih banyak lagi.
Jika semua dilakukan sesuai porsinya sepertinya tidak akan masalah.Â
Dalam menjalani perjalanan akademik, stres seringkali menjadi teman setia bagi mahasiswa. Namun, dengan menerapkan strategi praktis dalam mengatasi stres, mungkin mahasiswa dapat menemukan keseimbangan, ketenangan, dan kesejahteraan.