Menurut Ralph Waldo Emerson seorang filsuf, penyair, dan penulis Amerika yang terkenal dengan esainya yang berjudul "Self-Reliance" pada tahun 1841.
Ia menekankan pentingnya kebebasan individu, kemandirian pikiran, dan kepercayaan pada diri sendiri sebagai elemen sentral dalam mencapai potensi tertinggi.Â
Dalam esainya, Emerson mengajukan argumen yang kuat untuk pentingnya mengandalkan diri sendiri dan mengejar kebenaran pribadi, terlepas dari pengaruh dan norma-norma sosial. Ia menentang kepatuhan buta kepada otoritas eksternal dan menekankan pentingnya mendengarkan suara dalam diri kita sendiri.
Emerson mengajak pembaca untuk mempercayai intuisi pribadi dan mengejar aspirasi individual mereka dengan penuh semangat. Ia memandang setiap individu memiliki potensi yang unik dan menekankan bahwa kehidupan yang berarti dapat dicapai dengan menghormati keunikan dan kebebasan diri.
Pendapat lain juga dikemukakan oleh Jean-Jacques Rousseau, seorang filsuf dan penulis abad ke-18 yang terkenal, memiliki pandangan yang menarik tentang konsep self-reliance atau kemandirian diri. Rousseau mengemukakan gagasan bahwa masyarakat modern dan institusi sosial dapat membatasi kebebasan dan kemandirian individu.
Dalam bukunnya, "The Social Contract" (Kontrak Sosial), Rousseau mengkritik masyarakat yang didasarkan pada perbedaan sosial, ketidaksetaraan, dan kepemilikan pribadi.
Ia berpendapat bahwa individu secara alami dilahirkan bebas, tetapi menjadi terikat oleh tali-tali sosial dan konvensi yang menghalangi kemandirian mereka.
Dalam karyanya Rousseau juga menyoroti pentingnya ketergantungan sosial dalam hidup bermasyarakat. Baginya, kemandirian tidak sama dengan isolasi sosial.
Ia mengemukakan bahwa individu yang memiliki kemandirian yang kuat tetap masih membutuhkan hubungan sosial yang sehat dan saling mendukung untuk berkembang secara optimal.
Penting untuk digarisbawahi bahwa self-reliance tidak berarti mengisolasi diri dari interaksi sosial atau menolak bantuan orang lain ketika dibutuhkan. Self-reliance lebih tentang memiliki kemandirian yang sehat dan kemampuan untuk mengandalkan diri sendiri secara primer, sambil tetap terbuka untuk kerjasama dan dukungan dari orang lain.Â