Dia tetap berkorespondensi dengan Minke dan memantau perkembangan Hindia Belanda. Di akhir tetralogi ini, tokoh utama yakni Minke akhirnya terbunuh karena pemerintah kolonial menilai sepak terjangnya dalam pergerakan pribumi semakin berbahaya.Â
Semua itu berada dalam pantauan Ontosoroh. Dia datang kembali ke Hindia tidak lama setelah Mingke meninggal dan sempat menyeburkan kata-kata pedas kepada pejabat kolonial yang bertanggungjawab atas kematian Minke.
Dari karakter Sanikem atau Nyai Ontosoroh atau Madame Le Boucq barangkali para ibu dapat belajar tentang kekuatan kasih seorang Ibu dan kebulatan tekad perempuan untuk tidak tunduk pada tekanan sosial, kekuasaan laki-laki, budaya patriarki dan semua bentuk kekuatan yang mencoba membelengu perempuan.Â
Memiliki keahlian di luar keterampilan mengurus rumah tangga memang merupakan faktor sentral yang akan menentukan kesuksesan karir perempuan.Â
Keahlian itu sekarang lebih mudah didapat melalui lembaga pendidikan, tetapi di atas semua itu perlu, keberanian dan kebulatan tekad dalam dunia yang tidak selalu ramah bagi perempuan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H