Mohon tunggu...
Mario Manalu
Mario Manalu Mohon Tunggu... Editor - Jurnalis JM Group

A proud daddy

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Antiklimaks Pemakzulan Trump, Kabar Buruk bagi Palestina

6 Februari 2020   16:45 Diperbarui: 6 Februari 2020   17:48 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di masa-masa sebelumnya memang sering muncul tanggapan sinis terhadap berbagai proposal perdamaian, tetapi proposal Trump, lebih dari proposal-proposal sebelumnya, menunjukkan secara terang benderang keberpihakan mutlak pada Israel.

Proposal tersebut menyatakan secara jelas bahwa Israel akan terus menguasai seluruh Jerusalem, dan Palestina akan mendapat sebagian  wilayah kecil di sebelah Timur untuk ibu kotanya; Israel akan menguasai 30 % wilayah Tepi Barat (West Bank) dengan alasan sudah terlanjur membangun pemukiman di sana; Pengungsi Palestina tidak boleh lagi kembali ke negaranya, dan berbagai usulan lain yang justru menempatkan penduduk Palestina sebagai pariah di negerinya sendiri.

Dengan penuh percaya diri Trump menyebut proposalnya tersebut sebagai "win-win solution" dan merupakan kesempatan terakhir untuk Palestina untuk mendapatkan kemerdekaan. Keangkuhan presiden ke-45 AS tersebut dan sikapnya yang cenderung tak menggubris masukan pihak lain telah membuat harapan terhadap solusi damai bagi Israel-Palestina berada pada titik terendah.

Bagi Palestina sendiri dan komunitas yang bersimpati dengan perjuangan mereka, Trump adalah momok terbesar dalam beberapa dekade terakhir dan momok itu masih terus berjaya setelah memenangi pertarungan kemarin. Barangkali Trump akan semakin percaya diri menerapkan gaya politik populisme kanan dan akan terus memicu kontroversi, sebuah prospek suram bagi usaha kemerdekaan Palestina.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun