Mohon tunggu...
Rio Febrian (RioDeNers)
Rio Febrian (RioDeNers) Mohon Tunggu... Nursepreneur, Event Planner, Writer -

Nursepreneur | Event Planner | Writer "Nursepreneurship: Gagasan & Praktik Kewirausahaan dalam Keperawatan" http://www.riodeners.com

Selanjutnya

Tutup

Money

Nikmatnya Menjadi Nursepreneur (Bagian II)

28 September 2015   08:22 Diperbarui: 28 November 2015   12:22 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

3. Kebutuhan kasih sayang/sosial (love/belonging)

Setelah terpenuhinya 2 kebutuhan yang bersifat individu, kini seorang nursepreneur dapa menapaki kebutuhan untuk diterima secara sosial. Kenikmatan pada tingkat ketiga menjadi seorang nursepreneur ialah kesempatan memberi kebermanfaatan bagi  orang lain. Emosi menjadi “pemain” utama dalam hirarki ketiga ini.

Perasaan menyenangkan yang dimiliki pada saat kita dapat memberikan kebermanfaatan bagi sekitar, ikut menyejahterakan orang lain, serta menciptakan lapangan kerja baru adalah kenikmatan tersendiri dari terpenuhi kebutuhan sosial ini.

"Perasaan menyenangkan yang dimiliki pada saat kita dapat memberikan kebermanfaatan bagi sekitar, ikut menyejahterakan orang lain, serta menciptakan lapangan kerja baru adalah kenikmatan tersendiri dari terpenuhi kebutuhan sosial ini."

Berbisnis dalam bidang keperawatan membuat hidup mereka tidak sia-sia. Alasannya, mereka tidak hanya menghabiskan sebagian besar waktu hidupnya untuk bekerja demi diri dan keluarganya, melainkan juga demi orang lain. Menjadi seorang nursepreneur yang mandiri berarti mereka memiliki kesempatan berbagi dengan orang-orang yang tak seberuntung mereka. Pendapatan besar yang didapatkan merupakan titipan yang harus juga diberikan pada orang-orang yang membutuhkan.

4. Kebutuhan percaya diri (esteem)

Kenikmatan pada tingkat keempat menjadi seorang nursepreneur ialah kepercayaan diri yang tinggi. Menjadi nursepreneur berarti mereka akan menjadi pribadi yang tangguh dan memiliki kepercayaan diri yang tinggi.

Dengan modal rasa percaya diri yang tinggi, mereka berdiri di atas kaki sendiri, membangun usaha sendiri, hingga akhirnya sukses.

"Dengan modal rasa percaya diri yang tinggi, mereka berdiri di atas kaki sendiri, membangun usaha sendiri, hingga akhirnya sukses"

Pada akhirnya, baik secara langsung maupun tidak langsung akan meningkatkan kepercayaan diri mereka untuk menjadi pribadi yang lebih bersemangat, pantang menyerah, dan selalu optimis dalam menghadapi segala tantangan dalam mengembangkan bisnisnya. Penghargaan dari orang lain pun menambah kepercayaan diri nursepreneur.

Kenikmatan yang tertuang pada hirarki pada tahap keempat dalam piramida kebutuhan Abraham Maslow ini biasanya muncul setelah ketiga kebutuhan yang lebih mendasar sudah terpenuhi. Meskipun tidak menutup kemungkinan bahwa kebutuhan semacam ini dapat muncul tanpa harus memenuhi ketiga kebutuhan yang lebih mendasar sehingga pada akhirnya dengan terpenuhinya kebutuhan percaya diri tersebut, dapat dipastikan bahwa kebutuhan mereka dapat berlanjut ke tahap berikutnya, yaitu kebutuhan aktualisasi diri.

5. Kebutuhan aktualisasi diri (self-actualization)

Kenikmatan tertinggi menjadi seorang nursepreneur ialah tercapainya potensi puncak dalam mengaktualisasi diri. Pada hirarki ini, biasanya seseorang akan berhadapan dengan ambisi untuk menjadi seseorang memiliki kemampuan lebih. Seperti mengaktualisasikan diri untuk menjadi seorang ahli dalam bidang ilmu tertentu, atau hasrat untuk mengetahui serta memenuhi ketertarikannya akan suatu hal. Umumnya, kenikmatan ini akan muncul bila seseorang merasa seluruh kebutuhan mendasarnya sudah terpenuhi.

Lahan bisnis yang ditekuni oleh seorang nursepreneur tidak lain adalah sarana untuk mengekspresikan dan mengaktualisasikan diri. Mereka sangat sadar keberhasilan mereka sangat ditentukan oleh keleluasan mengerjakan hal-hal yang disukai. Tidak mungkin seseorang memulai bisnis pribadi di bidang yang tidak disukainya.

"Lahan bisnis yang ditekuni oleh seorang nursepreneur tidak lain adalah sarana untuk mengekspresikan dan mengaktualisasikan diri. Mereka sangat sadar keberhasilan mereka sangat ditentukan oleh keleluasan mengerjakan hal-hal yang disukai. Tidak mungkin seseorang memulai bisnis pribadi di bidang yang tidak disukainya."

Kebebasan seorang nursepreneur untuk memilih sendiri bidang bisnis membuat mereka mencintai bisnisnya. Keleluasaan untuk memilih ini tidak dimiliki oleh perawat biasa lebih senang bekerja di klinik tempat praktik dokter dibandingkan menjalankan fungsi mandiri dari perawat. Oleh karena itu, mereka seringkali merasa terpaksa menjalankan pekerjaan mereka.

* Tulisan ini merupakan salinan ulang dari buku penulis sendiri, Rio Febrian (2015), yang berjudul "Nursepreneurship: Gagasan & Praktik Kewirausahaan dalam Keperawatan".

Referensi: http://www.riodeners.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun