Pada zaman segala sesuatu serba cepat, tidak mungkin ada orang yang tidak mengetahui McDonald. Waralaba makanan cepat saji dari Amerika yang tersebar di 100 lebih negara di dunia. McDonalds atau biasa disebut McD ini menyajikan berbagai macam menu cepat saji seperti ayam, cola, hingga burger. Dilansir dari dataindonesia.id McD memiliki kurang lebih 40.300 gerai di dunia. Luasnya jangkauan McD memberikannya posisi salah satu dari 5 waralaba makanan cepat saji terbesar dan terpopuler di dunia.Â
Dalam menyebarkan dan mempertahankan popularitasnya, iklan menjadi suatu kunci bagi sebuah perusahaan. Hal ini juga berlaku bagi McD yang iklannya sering ditampilkan di layar televisi atau di media sosial seperti Youtube atau X. Terkadang iklan yang ditampilkan hanya menunjukan produk terbaru mereka saja. Namun, tak jarang bagi McD untuk menciptakan iklan yang dapat menarik perhatian masyarakat melalui cerita.
Tema keluarga sepertinya menjadi sebuah kunci bagi perusahaan untuk mendapat atensi dari masyarakat. Kisah akan kebersamaan sebuah keluarga dapat menyentuh perasaan banyak orang karena mudah untuk merasa terhubung dengan kisahnya. Kehangatan dalam kebersamaan sebuah keluarga akan beresonansi positif dengan konsumen yang menonton iklannya. Mungkin itulah yang menjadi alasan mengapa seringkali keluarga menjadi tema dalam sebuah iklan seperti iklan McD.
Iklan McD dengan tema kehangatan keluarga juga terdapat di Indonesia. Dalam iklan yang dirilis 5 September 2023 lalu di kanal Youtube McDonalds ID, menunjukan kisah antara seorang ayah dan anak perempuannya yang akan merantau untuk kuliah. Sang ayah merasa sedih ketika mengantar anaknya untuk merantau. Di tengah jalan sang anak mengajaknya untuk datang ke gerai McD dan menikmati burger bersama sembari mengatakan "biar ngga cepet kangen".
Iklan dengan judul "Ciptakan Momen Berharga Lebih Lama bersama Double Big Mac" tersebut mampu memberi perasaan hangat di hati para penontonnya. Iklan yang telah ditonton sebanyak 2,6 juta kali di Youtube ini telah dapat mempromosikan restonya dan produk burger miliknya kepada banyak orang.
Perihal iklan dengan tema keluarga ini tidak hanya digunakan oleh McD Indonesia saja tetapi terdapat juga dari cabang luar negeri. Salah satunya adalah McD Jepang yang menayangkan iklan berbentuk Gif pada akun @McDonaldsJapan di X. Berbeda dengan iklan Indonesia yang menampilkan perpisahan antara anak dan ayah, McD Jepang menampilkan keharmonisan keluarga kecil yang tengah menikmati makanan mereka di rumah.
Keunikan pada iklan ini adalah menggunakan animasi, berbeda dengan iklan dari Indonesia. Jepang terkenal dengan animasinya, bahkan cukup populer di Indonesia pula. Reputasi tersebut sepertinya berusaha digunakan oleh McD Jepang untuk menciptakan iklan yang populer di masyarakat melalui animasi. Hal tersebut tampaknya berhasil melihat iklan tersebut telah dilihat sebanyak 151 juta kali di X.
Selain menggunakan animasi, sama seperti iklan di Indonesia mereka menggunakan kehangatan keluarga untuk menarik perhatian khalayak. Namun, tidak dengan perpisahan tapi menunjukan kebersamaan keluarga. Tentunya hal itu dapat memberi persepsi positif bagi McD dari calon pembeli. Nampaknya, menarik perasaan pelanggan melalui iklan telah menjadi norma bagi McD di berbagai cabang negara.
Penggunaan keluarga dalam iklan McD tersebut dapat dipertanyakan. Mengapa mereka menggunakan keluarga untuk menarik perhatian masyarakat? Hal tersebut dapat dijawab melalui Elaboration Likelihood Model (ELM).
Model komunikasi yang dikemukakan oleh Richard Petty dan John Cacioppo ini melihat akan bagaimana seseorang memproses pesan-pesan persuasif. Model tersebut memiliki dua jalur yaitu sentral dan periferal. Dalam kasus ini, jalur periferal lebih ditampakkan dari kedua iklan.Â
Mengutip dari Perloff dalam bukunya The Dynamics of Persuasion (2003), jalur peripheral merujuk kepada bagaimana seseorang menangkap pesan dengan cepat dan akan lebih fokus pada isyarat sederhana yang muncul dalam pesan. Isyarat tersebut dapat berupa penampilan dari pembawa pesan atau gaya berbicara mereka. Dapat dikatakan seseorang lebih fokus akan lingkungan sekitar pesan dibanding pesan itu sendiri.
Dalam hal ini, emosi penerima pesan lebih difokuskan dibandingkan substansi dari pesan itu sendiri. Hal ini tentunya terlihat dari kedua iklan yang ditampilkan sebelumnya. McD lebih memfokuskan akan gambaran keluarga yang menikmati makanan mereka dan tidak secara langsung memasarkan produknya kepada masyarakat. Mereka berfokus pada memainkan emosi pembeli untuk menarik perhatian mereka kepada McD.Â
Daftar Pustaka
Perloff, R. M. (2003). The Dynamics of Persuasion: Communication and Attitudes in the 21st Century. 2nd Edition. New York: Routledge.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H