Tapi nonton Duo Srigala harus tertib. Enggak boleh rusuh. Misalnya aja konser Slank rusuh, penonton bakal teriak "air, air, air". Tapi kalo konser Duo Srigala yang rusuh, penonton bakal teriak "susu, susu, susu"
Ada yang bilang kalo Duo Srigala dimunculkan untuk menutupi isu lainnya. Misalnya, ada banyak analisis yang menjadikan bahwa isu begal motor dimunculkan untuk menutupi isu lain yang lebih besar, yakni korupsi. Kalo analisis gue, enggak mungkin Duo Srigala digunakan untuk menutupi isu yang lebih besar. Bukankah Duo Srigala juga besar. Dua lagi.... Eh, empat.
Saat gue tulis status ini, harga premium sudah naik, satu setengah jam yang lalu. Gue enggak tahu mekanisme apa yang dipilih untuk menetapkan harga premium. Yang jelas gue salah pilih. Gue salah memilih Duo Srigala sebagai idola. Mereka cuman menang sensational belaka, dengan ngandelin tampang sok seksi. Ngetop di internet doang, khususnya youtube lalu dishare di media sosial. Duo Srigala cuman banyak diomongin orang, tapi orang gak tahu apa dan seberapa banyak karya mereka.
Ah, daripada mengeluh, mending nonton Duo Srigala aja ah.. ... Mereka tetap menghibur kok di tengah kenaikan bbm.
Tapi sebelum nonton Duo Srigala, kayaknya gue harus siapin tisu dulu deh, takut gumoh.
Katanya kerja mencari uang
Abang dimana dengan siapa
Aku curiga dengar kabarnya
Abang abang cepat abang pulang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H