Mohon tunggu...
Rinu setyo OFFICIAL
Rinu setyo OFFICIAL Mohon Tunggu... Seniman - Mahasiswa

Halo teman-teman, Perkenalkan diri saya Rinu setyo Nugroho seorang mahasiswa yang memiliki Hobi traveling, salam sehat semua nya.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Gren sebagai solusi pembiayaan Banking

12 Desember 2024   22:20 Diperbarui: 12 Desember 2024   22:20 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Pemerintah pun telah memulai langkah untuk mewujudkan ekonomi hijau dan pembangunan berkelanjutan. Misalnya, menyiapkan sederet strategi untuk penggunaan energi baru dan terbarukan (EBT) dan menyiapkan peta transisi energi menuju Net Zero Emission pada 2060. Di industri keuangan, regulator pun gencar menerbitkan green bond atau green sukuk dengan proyek ramah lingkungan.

Adapun, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah meluncurkan Roadmap Keuangan Berkelanjutan Tahap II (2021-2025) sebagai upaya untuk mengakselerasi penerapan ESG bagi sektor jasa keuangan, serta Taksonomi Hijau Edisi 1.0 sebagai acuan mempercepat program pembiayaan dengan prinsip berkelanjutan di sektor jasa keuangan.

Sementara, Bank Indonesia (BI) mendukung pembiayaan hijau melalui instrumen kebijakan pelonggaran uang muka untuk kendaraan bermotor, loan to value (LtV) untuk perumahan yang sustainable, serta memberikan pelonggaran likuiditas kepada bank yang menyalurkan kredit atau pembiayaan ke sektor hijau dan berkelanjutan.

Langkah ini semata-mata dilakukan pemerintah dan regulator untuk mencapai ekonomi hijau yang berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi bangsa. Terlebih, data Green Economy Indeks 2022 menunjukkan ekonomi hijau menjadi solusi ketahanan bencana dan mengurangi emisi hingga 68 persen tahun 2045. Secara tak langsung juga menciptakan 1,8 juta lapangan kerja di 2030 dan pertumbuhan ekonomi sebesar 6,1-6,5 persen per tahun hingga 2050. Ekonomi hijau juga jadi kunci utama untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045

Sebagai katalis pembangun ekonomi, bank memiliki peran penting untuk mendorong ekonomi hijau, serta berperan aktif dengan mengintegrasikan ESG ke dalam hitungan bisnis dan keputusan pembiayaan, yakni memperhatikan pembiayaan terhadap aspek-aspek pelestarian lingkungan, tanggung jawab sosial dan tata kelola yang baik. Sehingga, bank tidak hanya mencari untung, tapi juga memberi makmur.

"Komitmen dari lembaga keuangan untuk mendukung pembiayaan hijau menjadi sangat krusial. Bank juga diharapkan terus menyeimbangkan antara motif untuk mengejar keuntungan jangka pendek dengan sustainable finance," kata Juda Agung, Deputi Gubernur Bank Indonesia, beberapa waktu lalu.

Kini, bank-bank tanah air sedang berproses agar penyaluran kreditnya "menjadi hijau". Pembiayaan hijau dapat berupa investasi atau kredit yang khusus diberikan untuk mendanai proyek pembangunan jangka panjang dan ramah lingkungan.

Hingga akhir 2022, OJK mencatat green bond yang terbit di pasar domestik mencapai Rp15,4 triliun. Sementara itu, platform SDG Indonesia One dalam kerangka blended finance telah menghimpun komitmen pendanaan maupun fasilitas lain senilai US$3,26 miliar per Maret 2023, yang melibatkan partisipasi sejumlah institusi perbankan. Bank juga telah menyalurkan pembiayaan hijau Rp728,9 triliun, senilai Rp1,28 triliun disalurkan untuk pembiayaan kendaraan listrik, dan senilai Rp28,9 triliun untuk membiayai proyek terkait EBT.

Tren pembiayaan hijau perbankan Indonesia pun terus meningkat. Hal ini tecermin pada kinerja keuangan hijau bank-bank milik negara atau Himbara. BRI, misalnya. Pada kuartal III 2023, BRI membukukan penyaluran kredit berkelanjutan atau kredit ESG sebesar Rp750,91 triliun atau tumbuh 11,89% secara tahunan. Porsi kredit ESG ini mencapai 66,1% dari total portofolio kredit bank, dimana BRI telah menyalurkan kredit sebesar Rp1.250,72 triliun hingga akhir September 2023 atau tumbuh 12,53% secara tahunan.

Saat ini, ada 15 lembaga keuangan yang tergabung dalam Inisiatif Keuangan Berkelanjutan Indonesia (IKBI). Inisiatif ini merupakan bentuk komitmen nyata dari industri keuangan untuk mendukung pembiayaan hijau. Bank-bank yang termasuk dalam keanggotaan asosiasi ini, yaitu BRI, BNI, BCA, Bank BJB, CIMB Niaga, OCBC NISP Indonesia, Bank Syariah Indonesia, dan HSBC Indonesia

Menurut catatan Infobank, HSBC Indonesia telah menyalurkan kredit hijau ke berbagai proyek hijau di Indonesia. Pertama, HSBC Indonesia mendukung Semen Indonesia Group dalam mengembangkan kerangka keberlanjutan yang merupakan persyaratan penting untuk memperoleh pinjaman terkait keberlanjutan, serta berpartisipasi memberikan Syndicated Sustainability Linked Loan kepada Semen Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun