Percayalah, bahwa dunia tak segampang itu
Mereka coba tuk menggenggamnya?
Tak pernahkah mereka coba untuk berfikir?
Manusia-manusia laknat itu!
Menyucikan fikirannya demi memuliakan manusia?
Mulia sebelah mana?
Tak terhitung jumlah 'milik' ibu pertiwi yang manusia renggut! Hanya untuk dibayar dengan periuk nasi?
Apakah mereka mengira kalau nyawa 'hutan' setara dengan emas?
Mereka juga telah berani menantang Tuhan, dengan merenggut nyawa mahlukNya
Ya, alasannya agar mereka hidup, lalu mereka dapat 'beribadah' sesuka mereka.
Manusia! Kemanusiaanmu itu fana!
Istilah 'akal'mu itu lenyap sudah tak berbekas!
Sawit? Sawit? Sawit? Dimana?Â
Teriakan manusia-manusia tamak yang menusuk telinga!
Sawit itu, tak usah ditanya!
Manusia? Manusia? Manusia? Dimana?
Pertanyaan semakin brutal
Manusia 'mu' masih ada!Â
Mereka hanya leti harus mencari sumber kehidupan
Lagi dan lagi, Manusia terus menagih
Seolah telah cukup untuk bertasbih
Tak peduli mahluk Tuhan yang lain sedang tertatih
Kita saja yang tak mendengar mereka sedang merintih
Masihkah kita dapat melihat mereka saat rambut kita telah memutih?
Semoga! Saat keadaan telah pulih
Saat kita semua hidup dengan kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H