dok.pribadi salah satu team peserta pentas tari
Desa Aji Kuning, Sebatik Tengah, Kalimantan Utara
4 Mei 2016
Masih jelas dan wangi Hari Pendidikan Nasional ke 127 tahun di Pulau Sebatik, tanggal 2 Mei lalu. Tak heran jika ada beberapa perlombaan yang diadakan. Lomba kali ini di rangkum adalam acara Festival Anak Sebatik yang hari ini berlangsung sejak pagi hari. Hari ini adalah pembukaan acara festival anak tersebut, dengan tema: “Wujudkan Mimpi Anak Perbatasan Melalui Gerbang Pendidikan”. Setelah sambutan dari para petinggi pendidikan di Pulau Sebatik, serta petinggi Desa, kemudian Pak Camat. Akhirnya Acara Festival Anak Sebatik resmi di buka dengan pemotongan pita merah putih. Kemudian berbagai acara hiburan dihadirkan, seperti persembahan tarian dari berbagai SD di Sebatik Tengah yang menjadi tuan rumah. Ada yang memberi hiburan berupa tarian tradisional, paduan suara (anak-anak dari Lourdes), serta drama komedi yang membuat cair suasana hangat di lapangan Desa Aji Kuning pagi jelang siang itu.
Acara ini di adakan lewat dukungan serta kerjasama oleh seluruh pemuda yang sedang berada di Sebatik Tengah dukungan itu datang dari Tim Indonesia Mengajar, Tim Sekolah Guru Indonesia (Dompet Dhuafa), serta tim Nusantara Sehat lalu para pemuda lokal Sebatik. Acara ini sudah di gadang dari beberapa bulan sebelumnya walaupun sempat hadapi tantangan dan hambatan namun hal itu bisa di lewati dengan kepala dingin. Hingga akhirnya acara yang tadiny hanya di peruntukan untuk daerah Sebatik Tengah dan Sebatik Barat ini, kini di perluas untuk seluruh wilayah Sebatik.
Acara di mulai sejak tanggal 4- 6 Mei 2016 di Lapangan Aji Kuning, Desa Aji Kuning, kecamatan Sebatik Tengah, Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara. Jadi hari ini para murid sekolah dasar dari beragam daerah di Sebatik sudah mendaftar berbagai lomba yang akan di laksanakan.. seperti lomba Menggambar-Mewarnai (PAUD), untuk kelas 3 sampai kelas 5 SD; Cerdas Cermat, lomba Tari, lomba pidato, puisi, lomba Atletik (Lari) lomba sepak bola, lomba Paduan Suara, Catur. Untuk hari ini atau hari pertama pantia langsung mengadakan lomba setelah ceremonial pembukaan Festival Anak Sebatik, lomba yang diadakan di hari pertama yakni lomba mewarnai dan menggambar, lomba cerdas cermat, lomba tari dan lomba sepak bola mini.
Lomba diadakan secara paralel. Sehingga para peserta dapat ikut lomba tanpa menunggu lama. Lomba menggambar dan mewarnai diadakan di SMPN 01 Sebatik Tengah. Lomba Cerdas Cermat diadakan di SDN 006 Sebatik Tengah. Sedangkan lomba tari dan lomba sepak bola diadakan di lapangan Aji Kuning. Antusias para anak SD mengikuti lomba lumaya tinggi. Hingga mereka harus mempersiapkan diri mengikuti berbagai lomba hari ini. terutama lomba tari yang notabene harus diikuti dengan banyak latihan.
“Pulau Sebatik mendapatkan berkah dari Allah. Karena kita banyak di dukung oleh para pemuda yang datang ke kepulauan perbatasan ini. mereka datang untuk memberikan kita pencerahan, mengajak untuk menjadi yang lebih baik. Oleh karenanya.. Pak.. Ibu.. penting kiranya.. jika para pemuda di Sebatik ini mengadakan acara atau kegiatan positif seperti ini mari kita dukung bersama-sama...” Ucap Bapak Harman, Camat Sebatik Tengah saat memberikan sambutan. Acara pembukaan berlangsung sukses dan hikmat.
Terkhusus kami tim Nusantara Sehat wilayah penempatan Puskesmas Aji Kuning, Sebatik Tengah. Sangat mendukung acara ini. sehingga kami pun meminta izin kepada bagian TU Puskesmas untuk mengikuti acara tersebut. Tapi hanya berlaku untuk anggota tim ku yang lain. Ndak untukku yang harus menerima kenyataan jaga UGD 24 jam. Akhirnya aku minta tukar shift dari jaga sore ke jaga malam :”)
YAK. Demi keberlangsungan acara Festival Anak Sebatik daah : ) Senang rasanya bisa lihat para adik-adik dari berbagai SD di Pulau Sebatik bersemangat mengikuti berbagai lomba. Dan menjadi MC dadakan untuk pentas tari hari ini.. jadi tantangan tersendiri :”) walaupun pernah sering cuap-cuap di belakang microphone radio tapi tetep saja bedaa. Dari belakang microphone radio kita gak terlihat wajah pembicara.. kalau diatas panggung dan dilihat orang banyaak ituuu hiks yasudalah :”)
Gak heran kadang salah omong karena memang gak latihan.. hiks. Baiklah ada 10 peserta yang berpartisipasi dalam lomba tari ini. Syaratnya hanya si anak harus kelas 3- kelas 5 SD, tanpa menghiraukan usia. Sekolah Dasar dari SD Negeri Sebatik Timur, Sebatik Induk, Seabtik Utara, Sebatik Tengah serta MI turut memeriahkan acara ini. para peserta maju ke depan panggung pentas dengan kocokan nomor urut peserta dengan cara diundi. Para gurur yang membimbing mereka pun harus siap dengan lagu dan dekorasi busana pada para siswanya. Lucunya dan seru sekali melihat lenggak-lenggor para penari cilik diatas panggung. Dengan wajah yang tersenyum kecil dan wajah lurus sambil mikir (menghafal gerakan) toh mereka berhasil melewati pentas tari itu.
Para anak sekolah dasar di daerah perbatasan ini akhirnya bisa menunjukkan dan memberitahu pada semua orang bahwa mereka bisa. Mereka bertalenta. Mereka mau maka mereka bisa. Wajah-wajah polos mereka, wajah para penerus bangsa. Bagaimana? Inilah perbatasan negara. Biar serba terbatas mereka memiliki semangat yang tanpa batas loh. Mari dukung mereka. anak-anak di Perbatasan Indonesia juga anak Indonesia kan ya?
Salam!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H