Mohon tunggu...
Rinta Wulandari
Rinta Wulandari Mohon Tunggu... Perawat - A Nurse

wanita muslim, senang menulis, seorang perawat, Pejuang Nusantara Sehat Batch 2 Kemenkes RI. Punya banyak mimpi. twitter: @rintawulandari Karya yang pernah di terbitkan: - Tahun 2011 menulis buku bersama empat orang teman SMA berjudul “Buku Penting SMA” (Pustaka GoodIdea Indonesia), menulis cerita anak berjudul “Pelajaran Buat Kiki” (Lampung Post), cerita anak “Hantu Toilet” ( Lampung Post )- Tahun 2013 menulis antologi kumpulan cerpen berjudul “Dakwah dan Cinta” (Pustaka Jingga), antologi kumpulan cerita anak berjudul “Pelangi untuk Ananda” ( Pustaka Jingga), antologi kumpulan cerpen horor berjudul “The Haunted Night” (Meta Kata), antologi kumpulan cerpen horor komedi berjudul “Hantu Koplak in Action” (Publishing Meta Kata), cerpen yang berjudul “Jiwa Yang Luka” menjadi nominasi cerpen Favorite oleh event LMCR Rayakultura Rohto, cerpen berjudul “Cerita Lain pada Pantai Itu” diterbitkan dikoran Dinamika News, antologi kumpulan cerpen "Ruang(tak bernyawa)" oleh Az-Zahra Publisher. Tahun 2014; Cerita Anak Kode Rahasia Dika (Lampung Post), juara 3 even Phobia (Cerpen: Darah? No!)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Pergantian Tahun di Tanah Rantau Perdana

2 Januari 2016   21:22 Diperbarui: 2 Januari 2016   21:22 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            Dermaga di tutup. Padahal pengunjung ramai. Rata-rata adalah muda-mudi dengan motornya. Ternyata dermaga ditutup karena khawatir dermaga akan rubuh karena kelebihan muatan. Akhirnya yang ingin masuk dermaga harus turun dari motor dan berjalan kaki di jembatan itu. Suasana malam itu penuh bintang, bulan purnama yang cantik, air laut sedang pasang, serta hembusan angin malam yang menusuk tulang. Aku pakai jaket tipis.. haha luar biasa rasanya.. tapi tetap jadi seru karena keindahan situasinya, kenyamannya. Saat pergantian tahun.. kami mulai melihat berbagai kembang api meletup-letup indah. Berwarna warni.. melihat di kiri adalah Tawau (Malaysia) yang sepanjang kota ada kembang api.. sebelah kanan adalah masyarakat Indonesia yang juga melambungkan kembang apinya beraneka warna. Sayang, semua itu tidak bisa di abadikan melalui kamera telpon genggam. Hanya bisa di abadikan dan di rekam oleh mata dan otak buatan Allah. Dalam hati aku sambil berdoa pada Allah, semoga di tahun yang baru ini apapun yang indah akan terjadi. Tercapainya target, tertatanya keimanan, perbaikan diri, menjadi orang yang lebih bermanfaat dan lebih baik lagi. Aamiin.

           

            Salam di tahun yang baru, 2016. Awal tahun dengan penuh cerita, sebagai perantau pemula, di Kalimantan Utara.. perbatasan Indonesia-Malaysia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun