[caption caption="dok.pribadi"][/caption]Sabtu, 12 Desember 2015
[caption caption="dok.pribadi. Tim Nusantara Sehat Wilayah Sebatik, siap melakukan penyeberangan dari pulau Nunukan menuju Pulau Sebatik- Bismillah"]
[caption caption="capture Google Map. Maaf kawan, sinyal teteup adaaa, *antisipasi"]
[caption caption="dok.pribadi. Suasana kampung Nelayan di Sebatik Barat"]
[caption caption="dok.pribadi. Sayup sayuo terdengar suara air di timpa baling kapal, lalu gesekan suara angin menabrak bendera yang berkibar. syahdu. :)"]
[caption caption="dok.pribadi. SELAMAT DATANG "]
KAMI SAMPAI DI SEBATIK TENGAH.
Aaah! Ini adalah wilayah kerja kami yang baru, dengan berbagai keberagaman, hari pertama menjejak di Sebatik Tengah-Kalimantan Utara. Kami siap melakukan adaptasi yang di tempat yang baru ini. Kami datang ke Puskesmas, masih ditemani oleh pendamping kami dari Kemenkes RI. Kami datang ke Puskesmas Aji Kuning sekitar pukul setengah 2 siang. Disana masih ada staf puskesmas dari dokter gigi, perawat, bidan, Kesehatan lingkungan, farmasi, Kesehatan Masyarakat dan lain sebagainya. Kami diperkenalkan oleh dokter Astri selaku kepala Puskesmas Aji Kuning. Kami di berdiri di depan mereka, lalu memperkenalkan diri satu persatu. Alhamdulillah respon mereka sangat baik.
Setelah itu, kami di tunjukkan rumah kami untuk dua tahun kedapan. Aaaah ini rasanya.. entah apa rasanya saat melihat rumah yang ditunjukkan dr.Astri. Antara lega, sambil bersyukur. Aku tersnyum-senyum melihat sisi rumah. Walaupun kosong. Belum ada barang-barang, tapi kami lega, karena keadaannya cukup layak.. tinggal sedikit dibersihkan.
[caption caption="dok.pribadi. ini rumah kami untuk kerja di dua tahun kedepan, Alhamdulillah. harus di syukuri : )"]
Hmm kami agak kaget dengan mata uangnya.. disini hitungannya pakai Ringgit Malaysia (RM)! Sedangkan kami anak Indonesia tulen, hanya memiliki uang rupiah. Tapi ternyata mereka mau menerima uang rupiah kami (harus dong, mereka juga kan orang Indonesia! :”) Hanya hitungannya saja dengan ringgit. Si penjual siap dengan kalkulatornya. Jujur.. ini barang-barang.. mahalnya minta ampun.. dibanding Jawa atau Lampung deh, sueeer. Barang-barang yang biasanya 125 ribu dapat, ini jadi 250 ribu. Kipas angin yang harusnya hanya 250 ribu,, disni jadi 350 ribu.. rak sepatu plastik yag biasanya gak sampai 50 ribu.. ini sampai 100ribu. Aaah mungkin karena medannya disni kali yah.. medannya susah.. harus naik pesawat, naik speedboat, baru sampai di Sebatik. Hiks.. harga barang-barang selangiiiit. Namun kami tetep beli.. ya gimana dong? Kami beri dengan jurus sedikit tawar, walau ga banyak dikasih harga miring, karena sebagian besar ya produksi Indonesia-Malaysia. Malah harga tersaingi di Negara sendiri.
Kami tak masalah dengan hal itu, karena kami sudah dapat uang Saku dari Kementrian Kesehatan RI. Hehe. Namun kami harus memikirkan kehidupan untuk selanjutnya, sebelum tanggal gajian datang hehe, kami harus bertahan. Lalu kami memutuskan untuk pergi jalan-jalan dulu, karena pendamping kami akan pulang esok hari. Mereka ingin menikmati rekreasi di Pulau Sebatik dulu.
[caption caption="dok.pribadi. mobil Jenazah ini yang akan diberdayakan sementara, terimakasi PKM Aji Kuning atas izinnya. sangat bermanfaat"]
[caption caption="dok.pribadi. dibelakang kami adalah Tawau (Malaysia). satu grup hobi foto ya gini nih :")"]
[caption caption="dok.pribadi"]
[caption caption="dok.pribadi"]
[caption caption="dok.pribadi. ini dia, rumah merah putih, rumah dua negara. foto bersama pendamping kelompok kami, dari Kemenkes RI, Mas Zaki."]
Sepulang dari rekreasi menikmati indahnya Indonesia, kami mulai bersiap untuk bersih-bersih!! Huaaaah. Bersih bersih rumah untuk masa depan (2 tahun kedepan). Doakan kami yaaa. Salam sehat dari Nusantara Sehat Batch II : )
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H