Tiap kelompok dibagi jadi 11 orang, dan 11 orang itu dibagi lagi menjadi 6 dan 5 anggota untuk FGD nya, namaku masuk dalam kelompok 2. Setelah pembagian kelompok, panitia menggiring kami keruangan berbeda.. di lantai bawah. Dan dalam kelompok FGD ku para anggotanya yaitu Ria Desta, aku, Riche, Pingki, Riandes dan Fajar. Setelah pembagian kelompok, secara otomatis kami saling berkenalan. Bertemu lagi orang-orang baru, Alhamdulillah. Berbagai lulusan Poltekkes, Universitas Indonesia serta sekolah kesehatan lainnya. Cukup menegangkan, karena sebelumnya aku belum pernah sama sekali test FGD.
Kelompok kami masuk keruangan. Masing-masing kami sudah membawa kertas gambar psikotest tadi. Ruang dingin ukuran sedang.. ada meja letter U dengan kursi tegak kayu bewarna kecoklatan.. tembok serba putih, lampu juga khas kantoran dan di depan meja letter U ada meja agak panjang, dan disana tempat dua psikolog duduk dengan tumpukan berkas kami di sisi kanannya. Sebenarnya aku agak ketar-ketir, karena psikolog yang menguji kami adalah bu Wiwik, yang tadi memberi intruksi pada kami dalam pengerjaan soal psikotest. Sedangkan sebelahnya adalah psikolog muda berkacamata dan berjilbab.
[caption caption="dok.pribadi. suasana di dalam ruangan"]
Kami dipersilakan duduk sesuai urutan. Diberi kertas absensi, kemudian diberi dua lembar soal kasus. Kami diberi waktu untuk diskusi. Peran moderator diisi oleh Riche alumnus jurusan Kesehatan Masyarakat UI. Kami saling bertukar pendapat. Saling menyanggahi, saling menolak pendapat namun diusahakan selalu solutif dan inisiatif pendapat yang kami utarakan. Alhamdulillah, diskusi berlangsung menyenangkan dan tidak alot. Semua orang berpendapat dan menyenangkan : ), hanya 15 menit waktu yang diberikan. Walaupun soal yang terakhir tak sempat kelompok kami jawab :”) kuraaang waktunya.hehe
Setelah FGD selesai, para penguji tersebut meminta kami menunggu di aula lagi, kecuali aku dan Kak Ria. Karena kami berdua akan bergilir di wawancarai. Kak Ria lebih dulu, kemudian aku. Saat itu jelang siang hari. Kami bersiap-siap, karena setelah FGD kelompok lain selesai, kami lah yang akan masuk keruangan itu lagi untuk di wawancara. Entah apa yang akan ditanyai oleh para psikolog itu. Berbagai pesan terus terngiang di benakku.. pesan dari para dokter ini... Ayuk Nora dan Kak Marlintan tentang wawancara; harus tenang, ketuk pintu, jangan lupa salam, jangan duduk sebelum dipersilakan duduk, kasih pandang fokus, kasih sikap kalau kita mendengarkan seksama, utarakan kalau kita tertarik, kasih jawaban yang berbeda, jangan kasih jawaban umum..
Akhirnya, ketika wawancara.. semua yang dipesankan itu aku lakukan. Alhamdulillah pembawaannya memang jadi tenang. Semua pertanyaan para psikolog itu aku jawab satu persatu dengan jawaban jelas dan lugas, walau ada ucapan kalau salah satu pertanyaannya masih dijawab dengan hal umum, kemudian aku utarakan, apa yang akan menjadi pembeda antara aku dan kandidat lainnya.. 15 menit waktu berlalu dalam wawancara... rasanya seperti satu setengah jam lamanya... selesai wawancara, aku bersalaman pada kedua psikolog yang terlihat tersenyum, kemudian memberi pesan agar aku memanggil peserta selanjutnya pada jam 1 setelah ISHOMA.
Aku kembali ke Aula. Sebagian besar teman lain sedang melanjutkan mengerjakan soal. Sedangkan lainnya ada yang sedang makan nasi kotak yang disediakan panitia. Uswah terlihat duduk, mengerjakan soal.. kemudian bertanya-tanya tentang wawancara yang aku jalani tadi. Karena aku adalah orang kedua yang di wawancara, dari seluruh kandidat pada hari itu.
Aku dan Uswah minta izin untuk sholat dzuhur dulu, kemudian menikmati makan siang. Setelah makan siang, kami melanjutkan mengerjakan soal sikap psikotes itu. banyak sekali pertanyaan, pertanyaan essay saja ada puluhan :”) pilihan gandanya ada ratusan. Tapi aku bersyukur bisa mengerjakan soal psikotes yang berbeda dari biasanya : )
[caption caption="dok. pribadi. Aku dan Uswatulkhaq, teman seperjuangan di hari ini. semoga kita ditakdirkan bertemu kembali Uswaaaah :)"]
Uswah dipanggil untuk test wawancara, aku masih mengerjakan soal psikotes, masih ada setengah dari jumlah peserta hari itu yang belum di wawancara, sepertinya akan sampai sore. Setelah aku selesai mengerjakan soal, Uswah juga selesai tes wawancara dan kerjakan psikotest, kami pulang, karena peserta yang sudah selesai psikotes dan wawancara boleh pulang lebih dulu. “Pengumuman akan di kabarkan melalui Internet ya..” ucap Panitia.
Kami mengerjakan sholat Ashar sebelum pulang, aku sambil menunggu ditelpon go-jek untuk jemput aku, hehe. Namun Go-jek sudah menjemputku saat Uswah masih sholat Ashar.. Uswah sudah ditunggu oleh keluarganya. Tentu sebelumnya kami sudah bertukar kontak BBM dan Line. Dan InsyaAllah jika diizinkan, bisa bertemu kembali dalam moment lain, walaupun harapan kami sama.. dipertemukan dalam moment nusantara sehat lagi, hehe Aamiin. Namun kami tetap menerima takdir terbaik dari Allah kelak.