Setelahnya anggota FLP dan utusan cabang kembali keruang pertemuan. Kali ini lebih serius. Namanya Musyawarah Luar Biasa. Rapat kali ini menjabarkan pertanggungjawaban segala kegiatan organisasi Forum Lingkar Pena Wilayah Lampung. Seharusnya memang belum waktunya. Namun di percepat karena ketua FLP Wilayah Lampung akan izin sekolah lagi, dan meninggalkan FLP Lampung sementara, sedangkan masa jabatannya belum usai. Suasana yang tadinya sangat humoris, kini berubah jadi serius. Hal ini efek penjabaran pertanggungjawaban kerja di organisasi. Setelahnya, suasana kembali hangat dan canda.
“Saya akan sekolah tahfidz Qur’an di Magelang, tepatnya di lereng Merbabu. Jika teman-teman ke Magelang, mampir ya. Namun jangan heran jika pondok pesantrennya sederhana, sangaat sederhana.. jauuh dari kata mewah. Namun itulah yang akan buat saya belajar lebih.. FLP Wilayah Lampung akan terus berjalan.. karena kesuksesan FLP Lampung adalah akumulasi kesuksesan FLP Cabang lainnya. Ada atau tidak adanya saya, FLP Lampung harus tetap berjalan, konsisten dalam kebaikan..” tutur Kak Tri Sujarwo seusai melaporkan LPJ.
Ketua FLP Wilayah Lampung, yang tadinya dipimpin oleh Kak Tri Sujarwo, kini di alihkan pada sekretaris yakni Mbak Destiani. Suasana kembali mendung saat Mbak Desti menyampaikan sambutannya, menyatakan kesedihannya karena beliau merasa Kak Jarwo merupakan ketua yang baik, konsisten menjaga keberlangsungan FLP Wilayah hingga cabang, serta mejadi magnet para anggotanya untuk terus berbenah.
[caption caption="dok.pribadi. penyerahan mandat ketua, pada sekretaris FLP Lampung. mbak Destiani."]
“Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rojiuun. Atas amanah ini. Forum Lingkar Pena mengajarkan saya, bahwa FLP tidak hanya tentang menulis, menulis dan menulis. Tapi juga tentang konsistensi, tanggungjawab dan loyalitas dalam organisasi. Karena, siapa sih saya ini, hanya remah-remah rengginang.. lempem pula..” diikuti tawa para anggota, udah serius dengerinnya, ada remah-remah rengginang masuk kalimat :D. Mbak Desti melanjutkan, bahwa dirinya akan terus mengupayakan Forum Lingkar Pena Wilayah Lampung dan cabang untuk terus konsisten mencerahkan, lewat tulisan. Sedangkan progja akan terus dilanjutkan, lalu Mbak Desti menghimbau agar para anggota dan dirinya terus menjaga komunikasi, serta saling bantu dalam kegiatan Forum Lingkar Pena.
Kami sebagai anggota cukup merasa kehilangan sosok ketua yang selama ini punya management yang baik dalam organisasi, padatnya jadwal kerja Kak Jarwo tapi tetap bisa mengarahkan, serta turut serta dalam acara FLP Lampung. Seperti Taman Baca Masyarakat yang sejak 2013 konsisten menjadi taman baca yang menebar virus baca di masyarakat. hingga sekarang, Taman Baca FLP Lampung lah yang masih terus buka taman baca, dibanding TBM FLP se-Indonesia. Akhirnya kami sadar, bahwa tiap orang memiliki pilihan. Pilihan yang akan di ambil haruslah sesuai kata hati dan mampu dipertanggungjawabkan oleh diri. Maka kami tetap bahagia dan siap berbenah menerima estafet kepengurusan selanjutnya.
[caption caption="dok.pribadi. berbenah dan sirkulasi buku yang sudah lama, supaya TB, makin fresh"]
Acara usai.. FLP Wilayah Lampung dan Bandarlampung membenahi buku-buku taman baca. Karena sebagian besar buku-buku ada di Kak Jarwo. Beramai-ramai kami menuju rumah Kak Jarwo, kemudian membenahi buku-bukunya. Buku milik FLP banyak sekali. Di perbanyak lagi dengan buku-buku wakaf dari para pembaca di taman baca. Kami mensortir buku-buku yang layak dibaca atau tidak. Dimasukan dalam koper dan kardus. Buku-buku pelajaran lama, mungkin akan kami jualkan kembali di tempat jual buku bekas, kemudian dananya untuk pembelian buku yang fresh. Majalah-majalah Misteri lama akan di jual ke tempat buku bekas, karena tak mungkin juga menampilkan majalah misteri di taman baca FLP.. hehe. Setelahnya, buku akan di titip sementara. Ke rumah Kak Kindi adalah pilihannya.. karena rumahnya tak terlalu jauh dari Unila, tempat taman baca biasa di gelar.
[caption caption="dok.pribadi"]
Hari makin sore, malah jelang maghrib. Kami teringat akan.. Mbak Maya! Sudah lama sekali kami ingin jenguk Mbak Maya yang baru saja melahirkan. Malah sekarang anaknya yang bungsu sudah hampir 3 bulan usianya. Sejak dulu belum sempat terlaksana, maka hari itu.. mumpung masih lengkap personil, kami kerumah Mbak Maya, seusai maghrib kami kesana... Mbak Maya dulunya FLP di Australia. Sekarang beliau termasuk penasihat FLP Lampung, dulu beliau selalu datang di acara FLP Lampung. Namun setelah kehamilan dan baru kelahiran anak ketiga, beliau vakum dulu mengurusi buah hati.
“Haa kangen banget sama Mbak Mayaa..” tuturku diikuti salim takzim dan cipika-cipiki pada mbak Maya. Ada dua bocah keren, si Fatih dan dik Cacah.