Untuk biaya sehari-hari selain Abah sebagai wiraswasta, Rumah Cinta juga sering mendapatkan bantuan donasi dari para donatur tetap, lembaga-lembaga, dari Sedekah Rombongan. Serta dari Universitas atau lembaga misalnya yang mengadakan kegiatan sosial di rumah cinta. “Pokoknya mah, adaaa aja rezekinya dari Allah untuk Rumah Cinta.. jadi gak khawatir, Neng. Stok makanan selalu ada. Bahan makanan ada. kerjasama ibu-ibu pendamping kompak..” ucap Ambu. Yak aku jadi teringat, ambu dan abah kan salah satu panitia sesi konsumsi di acara Milad SR ke 4. Ambu dan Abah mengajak para kader Rumah Cinta. Pun walaupun anaknya yang pernah singgah di Rumah Cinta telah meninggal, para ibu tetap mau membantu dan bekerjasama untuk memasak di dapur Sedekah Rombongan di Cikole Lembang kemarin.
[caption caption="dok.pribadi. Ambu dan tim nya. ibu-ibu itu adalah kader rumah cinta, dulu atau sekarang masih menjadi pendamping anak-anaknya berobat :)"]
Karena inisiatif dan konsistensi Rumah Cinta hingga tahun ketiga ini. Abah Lutung sering mendapatkan penghargaan dari berbagai lembaga, sering menjadi narasumber motivasi, atau sharing memperkenalkan rumah cinta. Ambu dan Abah juga pernah mengalami masa sulit. Namun hal itu dianggap hal wajar dalam proses perjuangan. Ambu dan Abah kini memang hanya memiliki satu anak kandung yang tampan dan sudah kuliah. Namun rumah Ambu dan Abah ini tetap ramai. Karena Cinta. Para Pasien yang ceria itu pun menganggap Ambu dan Abah sebagai Ayah-ibu mereka sendiri. Seperti saat Abah memanggil salah satu dari mereka yang sedang bermain.. “Azam anak siapa??” tanya Abah. “Anak Abah Utung..” jawab Azam sambil tertawa (Anak Abah Lutung, read). Kekeluargaan tak ada saling curiga, semua merasa kebersamaan. Malah sering aku melihat Ambu dan Abah Lutung tertawa bersama para orangtua pasien. Seiring Abah yang memang humoris orangnya. Ambu, Abah dan Rumah Cinta keren banget. Selalu di berkahi Allah. Terus menginspirasi. Ambu, Abah.. Tembus langiiiit!! : )
[caption caption="dok.pribadi. haha diserbu anak-anak kecee"]
[caption caption="dok.pribadi. kita sehaaaat"]
[caption caption="dok.pribadi. Simple thing to happiness :)"]
“Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan ALLAH, kemudian mereka tidak mengiringi apa yang dinafkahkannya itu dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan tidak menyakiti (perasaan si penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati (QS. Al-Baqarah: 262)
“Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima). Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun,”(QS.Al-Baqarah: 263)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H