Mohon tunggu...
Rinta Wulandari
Rinta Wulandari Mohon Tunggu... Perawat - A Nurse

wanita muslim, senang menulis, seorang perawat, Pejuang Nusantara Sehat Batch 2 Kemenkes RI. Punya banyak mimpi. twitter: @rintawulandari Karya yang pernah di terbitkan: - Tahun 2011 menulis buku bersama empat orang teman SMA berjudul “Buku Penting SMA” (Pustaka GoodIdea Indonesia), menulis cerita anak berjudul “Pelajaran Buat Kiki” (Lampung Post), cerita anak “Hantu Toilet” ( Lampung Post )- Tahun 2013 menulis antologi kumpulan cerpen berjudul “Dakwah dan Cinta” (Pustaka Jingga), antologi kumpulan cerita anak berjudul “Pelangi untuk Ananda” ( Pustaka Jingga), antologi kumpulan cerpen horor berjudul “The Haunted Night” (Meta Kata), antologi kumpulan cerpen horor komedi berjudul “Hantu Koplak in Action” (Publishing Meta Kata), cerpen yang berjudul “Jiwa Yang Luka” menjadi nominasi cerpen Favorite oleh event LMCR Rayakultura Rohto, cerpen berjudul “Cerita Lain pada Pantai Itu” diterbitkan dikoran Dinamika News, antologi kumpulan cerpen "Ruang(tak bernyawa)" oleh Az-Zahra Publisher. Tahun 2014; Cerita Anak Kode Rahasia Dika (Lampung Post), juara 3 even Phobia (Cerpen: Darah? No!)

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Anak Kanker Indonesia: Cinta Bersemi di Rumah Cinta

8 Agustus 2015   20:00 Diperbarui: 8 Agustus 2015   20:00 1072
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rumah Cinta memiliki daftar pasien yang sering bulak-balik untuk kemoterapi. Dalam daftarnya ada 195 pasien anak dengan kanker. Kanker yang diderita macam-macam, paling banyak adalah Leukimia dan Retinoblastoma. Saat aku datang, ada belasan anak disana dari usia balita sampai usia 14 tahun. Ayah dan ibunya juga ada. Tapi siang itu hanya terlihat para ibu saja, sebagian ada yang sedang menonton TV, menyetrika pakaian, menyuapi makan anaknya dan lain sebagainya. Sedangkan para Ayah biasanya di rumah sakit, mengantar makanan dan minuman bagi pasien rumah cinta yang sedang di Kemoterapi atau di rawat. “Iya, itu teh, supaya mereka gak jajan di luar rumah sakit. Kan mahal tuh. Jadi kita antar makanan. Daripada uangnya untuk jajan lebih baik untuk biaya ongkos atau lainnya..” Tutur Ambu.

 [caption caption="dok.pribadi. Para ibu pasien menonton TV dan berdiskusi bersama :)"]

[/caption]

Ambu dan Abah Lutung sendiri tak serta merta mencari kader untuk mengurusi Rumah Cinta. Ambu dan Abah hanya memanfaatkan yang ada. Para ibu menyiapkan makanan, dan merapikan rumah, sedangkan para Ayah menjadi kader untuk di rumah sakit. Misalnya ada pasien yang bingung bagaimana menyusun berkas BPJS ke petugas administrasi, atau mengantar nasi bagi pasien singgah rumah cinta yang sedang masa kemoterapi dan perawatan. “Ada juga Neng, misalnya Universitas yah, mau adain bakti sosial. Jadi ibu-ibu di rumah Cinta ini yang menyediakan makanan, yang buat catering gitu.. nah itukan lumayan untungnya, untuk rumah cinta..” tukas Ambu menjelaskan.

 [caption caption="dok.pribadi. dapur rumah cinta, masak bersama dan makan bersama, bersama para kader (pendamping para pasien)"]

[/caption]

[caption caption="dok.pribadi. persediaan makan, ada, banyak. tenangg."]

[/caption]

“Gimana Abah, kalau misalnya nih ada pasien dari Lampung.. baru pertama kali datang kesini dan mau jadi pasien rumah singgah?” tanyaku.

 

“Ya gak perlu repot-repot atuh. Cukup datang saja. Dan memang ingin anaknya sembuh untuk di kemoterapi. Jika ingin tinggal di rumah singgah harus mau beradaptasi sama lingkungan sama anak dan ibu, ayah yang disini dan mau kerjasama, kalau ada masalah diselesaikan kebersamaan. Dari Lampung juga banyak Rin, pasiennya. Ada sekitar... 23 pasien kalo gak salah. Biasanya kalau sudah jadwalnya kemoterapi mereka datang kesini. Kalau dari Lampung biasanya rujukan dari RS Cicendo.. terus kemoterapi di RSHS...” tukas Abah Lutung yang memiliki nama asli Supendi Wijaya ini. Yak, aku pun mengangguk, karena memang sebagian besar anak yang mengidap retinoblastoma atau masalah pada THT nya harus dirujuk ke RS Cicendo Bandung. Sedangkan untuk rujukan sakit berat atau kanker biasanya ke RSCM, jika RSCM penuh biasanya dialihkan ke RS Hasan Sadikin. Jarak dari Rumah Cinta menuju RS Hasan Sadikin hanya berjarak 500 meter. Dengan berjalan kaki pun sampai, tak perlu mengeluarkan ongkos. Alamat Rumah Cinta: Jalan Bijaksana Dalam No.3 Kel. Pasteur Sukajadi-Bandung. Atau hubungi Abah Lutung: 0817-624-987.

 [caption caption="dok.pribadi. Foto Abah saat main paint ball, foto Ambu saat donasi laptop ke kurir SR Bandung hehe. Maaf aku crop kang Cucu :')"]

[/caption]

Disela itu juga, Abah Lutung dulu juga distributor Kangen Water. Kemudian karena melihat Rumah Cinta, akhirnya perusahaan itu memberikan rumah cinta hadiah, mesin Kangen Water yang harganya 50an juta rupiah itu, ada dua mesin Kangen Water yang diberikan. Maka Rumah Cinta juga memproduksi Air Kangen Water. Bagi yang ingin memintanya, dipersilahkan, jika ingin ambil se-derigen pun dipersilahkan oleh Abah dan Ambu untuk sedekah. Namun jika ada yang kelihatan mampu dan ingin membeli, pun dipersilakan oleh Ambu. Selain air konsumsi juga Kangen Water yang diproduksi untuk Beauty Water dengan label Rumah Cinta.

 [caption caption="dok.pribadi"]

[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun