Mohon tunggu...
Rinta Wulandari
Rinta Wulandari Mohon Tunggu... Perawat - A Nurse

wanita muslim, senang menulis, seorang perawat, Pejuang Nusantara Sehat Batch 2 Kemenkes RI. Punya banyak mimpi. twitter: @rintawulandari Karya yang pernah di terbitkan: - Tahun 2011 menulis buku bersama empat orang teman SMA berjudul “Buku Penting SMA” (Pustaka GoodIdea Indonesia), menulis cerita anak berjudul “Pelajaran Buat Kiki” (Lampung Post), cerita anak “Hantu Toilet” ( Lampung Post )- Tahun 2013 menulis antologi kumpulan cerpen berjudul “Dakwah dan Cinta” (Pustaka Jingga), antologi kumpulan cerita anak berjudul “Pelangi untuk Ananda” ( Pustaka Jingga), antologi kumpulan cerpen horor berjudul “The Haunted Night” (Meta Kata), antologi kumpulan cerpen horor komedi berjudul “Hantu Koplak in Action” (Publishing Meta Kata), cerpen yang berjudul “Jiwa Yang Luka” menjadi nominasi cerpen Favorite oleh event LMCR Rayakultura Rohto, cerpen berjudul “Cerita Lain pada Pantai Itu” diterbitkan dikoran Dinamika News, antologi kumpulan cerpen "Ruang(tak bernyawa)" oleh Az-Zahra Publisher. Tahun 2014; Cerita Anak Kode Rahasia Dika (Lampung Post), juara 3 even Phobia (Cerpen: Darah? No!)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menuju Malam Puncak Milad ke 4 #SR (3)

5 Agustus 2015   20:40 Diperbarui: 5 Agustus 2015   20:42 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="dok.pribadi. lokasi Camp area #SR"][/caption]

Lembang, 1 Agustus 2015

 

Pagi hari di Cikole Resort, Jayagiri Lembang. Udara pagi kian dingin menusuk kalbu *tsaah. Biasa, anak Lampung yang biasa kenal cuaca hangat tropisnya, kini harus merasakan dingin dibawah 20 derajat celcius. Sampai ketika berbicara mulut berasap, alias berembun. Ala-ala Korea gini belum pernah aku dapatkan. Hehe Dusun yah. Pagi itu para kurir seluruh Indonesia mulai berdatangan ke Cikole. Sebagian ada yang menginap di Daarut Tauhid. Kurir yang datang pagi itu dari berbagai daerah. Dari Jogja, Tegal, Purwokerto, Jawa Timur dan lain sebagainya. Para kurir SR seluruh Indonesia tak semua anak muda tentu, karena semua usia bisa ikut jadi kurir khusus yang sudah baligh tapi yah, hehe. Banyak juga para kurir yang sudah menjadi suami istri, ada kurir yang sudah kakek-kakek, beberapa kurir juga ada yang mengajak anak-anaknya, sekalian liburan.

 

Tim Panitia menyiapkan sarapan untuk para kurir yang sudah datang. Alhamdulillah Panitia memiliki Bunda yang sedia memasak, dan ada makanan, ada Bunda Endang yang menyediakan sarapan, dibantu para kurir SR lainnya, Kang Catur dan Kak Dimas. Akang-akang lain ada yang sudah di lokasi Camp menyiapkan berbagai hal. Teh Ratna dan Teh Ririn memilah peserta yang sudah di bagikan lokasi tendanya. Para gadis membersihkan penginapan. Karena penginapan itu akan di tempati oleh Kang Saptuari beserta ibunya. Kang Saptuari adalah Founder Sedekah Rombongan. Sebagian besar penginapan di Cikole juga sudah di sewa oleh Panitia SR sebagai tempat penginapan bagi Tamu dan narasumber yang akan mengisi acara milad #SedekahRombongan ke 4 ini.

 [caption caption="dok.pribadi. Pemeran Ganteng-Ganteng Srigala juga adaaa di MILAD #SR"]

[/caption]

Semakin ramai yang datang makin menghangatkan rasa, di tengah suhu 17 derajat celcius itu. Kini kurir dari berbagai daerah di Indonesia akhirnya berdatangan. Mungkin sebagian dari kami, terutama aku hanya mengenal orang-orang hebat ini dari grup atau dunia maya. Kini di momen milad SR ke 4 inilah kami bisa bertatap muka, bertegur sapa dan saling berkenalan dengan kurir seluruh Indonesia yang tadinya hanya kulihat foto dan tulisan laporan di WhatsApp. Ada Abah Lutung, Kang Akiem, Kang Harji, Kang Dodo, Kang Ade Buser, Kang Yana, Kang Deri, Kang Nurman, Kang Asep, Kang Asep AKBP, Om Guguh, Teh Ove, Teh Ratna, Teh Ririn, Bunda Endang, serta lainnya yang banyak sekali dan tak dapat disebutkan satu-persatu. Dan sampai kini diketahui bahwa kurir SR seluruh Indonesia telah hadir. Ada kurir dari Batam, sampai kurir dari Papua turut hadir.

 [caption caption="dok.pribadi. daftar pembagian Tenda para peserta milad SR ke 4"]

[/caption]

[caption caption="dok.pribadi."]

[/caption]

Setelah semua siap, seluruh tenda sudah diberi tempelan angka dan nama para kurir. Beberapa kelompok mulai diantar bergilir oleh panitia menuju Camp Area. Area yang naik turun tentu tak terasa bagi para kurir, dibandingkan keseruan yang akan didapati disini. Tiap titik ada bambu yang di malam hari akan dinyalakan layaknya obor. Setelah semua rapi, para panitia dan kurir keseluruhan dibawa ke area kemah. Aku, Sasa dan Teh Widhi menjadi tim kesehatan. Dimana di dalam tenda kami banyak obat dan alat kesehatan yang dibutuhkan jika ada peserta yang menurun kondisi tubuhnya. Mungkin ada saja pasien yang alergi dingin atau semacamnya. Atau drop karena adaptasi dengan suhu ekstrem mencapai 17 derajat celcius di area pegunungan ini. Oksigen yang cukup tipis. Sehingga tim medis sudah menyediakan alat nebulizer serta beberapa oksigen kalau-kalau diperlukan.

 [caption caption="dok.pribadi. Selamat datang guys"]

[/caption]

[caption caption="dok.pribadi. persiapan medis untuk Milad Sedekah Rombongan"]

[/caption]

Registrasi dimulai. Para peserta di data untuk keselamatan bersama. Takut jika ada yang terselip. Registraasi nama dan pemberian baju sedekah rombongan, name tag, stiker serta pin sedekah rombongan. Nah pakaian ini dipakainya jelang malam nanti, sebelum acara puncak.

[caption caption="dok.pribadi. Registrasi para kurir"]

[/caption]

[caption caption="dok.pribadi. ini dia Khas milad Sedekah Rombongan ke 4"]

[/caption]

Hari makin sore, hape mulai drop. Bagaimana nih? Nge-charge dimana kalau batere hape drop? Tenang, panitia sedekah rombongan menyadari hal itu. menyadari kebutuhan batere untuk para kurir yang ingin foto atau update tentang kegiatan harian. Maka ada pusat listrik di beberapa titik. Para panitia juga sudah mengantungi HandyTalking untuk mengamankan serta melancarkan acara, supaya tak ada miss comunication. Karena sinyal hape mulai melemah, naik turun. Pengalaman aku sendiri, aku melihat banyak hape tergeletak di beberapa titik. ada yang mengisi batere hape smartphone berbagai merk, mengisi power bank dan lainnya, namun tenang, tak ada kasus kehilangan gadget sama sekali. Entahlah, memang pengamanan yang cukup kuat atau memang karena setiap kurir tak akan mencuri, karena semua kurir selalu ikhlas menjadi penyampai yang amanat. Aamiin.

 [caption caption="dok.pribadi.semua serba Rombongan. Alhamdulillah"]

[/caption]

Kang Eded mengumpulkan para panitia untuk briefing. Intinya Kang Eded mempersiapkan para panitia untuk senantiasa melancarkan acara. Mendiskusikan apa yang harus dilengkapi dan lain sebagainya, serta berdoa berharap tak terjadi hal-hal yang diluar kendali. Tak beberapa lama, Founder sedekah rombongan datang, ialah Kang Saptuari. Aku baru pertama melihatnya langsung. Sebelumnya aku hanya melihat di TV, Web atau koran. Oh ini ternyata Kang Saptuari. Ternyata ia sangat humoris dan besar, hatinya, hehe. Kang Saptuari juga orang yang mudah akrab, sangat terbuka, tak kaku seperti orang terkenal lainnya. Selain itu beliau juga sangat senang selfie, hehe. Setelah Kang Saptuari datang, diadakanlah briefing acara dengan para MC.

[caption caption="dok.pribadi. Kang Saptuari mengenakan kaos coklat dan topi"]

[/caption]

Kami, kurir Lampung juga di sapa langsung oleh Kang Saptuari. Kang Saptuari menawarkan diadakannya Ambulance MTSR (Mobil Tanggap Sedekah Rombongan) wilayah Lampung. Tapi kami belum menerima, karena takutnya kami belum amanah untuk pengadaan mobil ambulance MTSR. Namun kami hanya usul untuk adanya Rumah Singgah SR di Lampung, yang dekat dengan rumah sakit Daerah Provinsi Lampung. Lalu Kang Saptuari mengiyakan, sengan syarat kami mencari rumah singgah yang sesuai porsinya sesuai ketentuan #SR.

 [caption caption="dok.pribadi. MC, Tim dan Kang Saptuari briefing"]

[/caption]

Sore menjelang. Para kurir seluruh Indonesia sedang bersiap. Ada yang akan mengikuti Fun Game, Paint Ball. Dengan biaya Rp. 100 ribu sebagian besar lelaki dan beberapa orang wanita ikut game tersebut. Sebagian lagi menikmati makan siang dan camilan yang sudah disiapkan tim dapur SR.

[caption caption="dok.Kurir. Paint Ball"]

[/caption]

Ada juga yang mandi di dinginnya Camp Area Cikole ini. Sebagian besar kurir telah mengenakan kaos khusus milad sedekah rombongan. Sudah rapi dan seragam. Sebagian panitia juga menyiapkan alas untuk sholat Maghrib berjamaah. Yak, SR bukan sekadar organisasi. Semuanya sungguh berombongan, termasuk dalam kebaikan.

 [caption caption="dok.pribadi. Sholat berjamaah"]

[/caption]

Seusai sholat Magrib dan Isya, acara dimulai. Seluruh kurir diajak berkumpul dan duduk di tempat yang telah disediakan. Pun tetap ada pasien yang memerlukan tindakan pertolongan pertama, seperti alergi, tekanan darah tinggi dan lain sebagainya. Kang Ade Buser salah satu yang mengalami drop jelang malam itu. Tapi dengan pengobatan dr.Widhi Kang Ade Buser jadi ceria kembali, hehe.

 [caption caption="dok.pribadi. Sholat Berjamaah para kurir sedekah rombongan dalam milad ke 4"]

[/caption]

Bersambung.........

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun