Mohon tunggu...
Rinta Wulandari
Rinta Wulandari Mohon Tunggu... Pegawai -

wanita muslim, senang menulis, seorang perawat, Pejuang Nusantara Sehat Batch 2 Kemenkes RI. Punya banyak mimpi. twitter: @rintawulandari Karya yang pernah di terbitkan: - Tahun 2011 menulis buku bersama empat orang teman SMA berjudul “Buku Penting SMA” (Pustaka GoodIdea Indonesia), menulis cerita anak berjudul “Pelajaran Buat Kiki” (Lampung Post), cerita anak “Hantu Toilet” ( Lampung Post )- Tahun 2013 menulis antologi kumpulan cerpen berjudul “Dakwah dan Cinta” (Pustaka Jingga), antologi kumpulan cerita anak berjudul “Pelangi untuk Ananda” ( Pustaka Jingga), antologi kumpulan cerpen horor berjudul “The Haunted Night” (Meta Kata), antologi kumpulan cerpen horor komedi berjudul “Hantu Koplak in Action” (Publishing Meta Kata), cerpen yang berjudul “Jiwa Yang Luka” menjadi nominasi cerpen Favorite oleh event LMCR Rayakultura Rohto, cerpen berjudul “Cerita Lain pada Pantai Itu” diterbitkan dikoran Dinamika News, antologi kumpulan cerpen "Ruang(tak bernyawa)" oleh Az-Zahra Publisher. Tahun 2014; Cerita Anak Kode Rahasia Dika (Lampung Post), juara 3 even Phobia (Cerpen: Darah? No!)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Rombongan ‘Rasa’ Anak Panti Asuhan

21 Juni 2015   10:18 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:42 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Sampai di Panti Asuhan Minhajul Karomah

            Sekitar pukul 4 sore lebih, kami sampai di Panti Asuhan Minhajul Karomah. Berada di depan Universitas Saburai Bandarlampung. kami surprise banget, kami langsung di sambut dengan wajah keci unyu-unyu dengan seragam yang sama, yang perempuan pakai seragam batik corak kemerahan dan jilbab biru muda, yang lelaki pakai baju yang sama tapi pakai kopiah putih. mereka mendaatangi kami dan menyalami kami. ih terharu banget baru di awal doang, hihi.

            Anak laki-laki di Panti ini langsung membantu kami membawakan barang-barang dari belakang mobil. Membawanya dengan wajah bahagia dan senyum lebar. Sebelumnya kami berfoto bersama dahulu, kemudian kami duduk melingkar bersama adik-adik panti dan bapak ibu pengurus panti.

lelaki berbaju biru adalah Mas Aris, pemilik Panti Asuhan ini

 

Ah seneng deh, ternyata pemilik dan pengurus panti bukanlah orang tua-tua biasanya, beliau termasuk masih cukup muda sudah memiliki panti asuhan. “Jadi saya ini dulunya juga anak Panti, sekarang makanya saya ingin punya panti asuhan, walaupun masih apa adanya. Panti ini pun rumahnya masih mengontrak, 10 juta pertahun... terimakasih atas bantuan dari Sedekah Rombongan, semoga bisa berkesinambungan.. aamiin..” ucap pemilik panti. Di panti asuhan ini seluruh anak memang tak memiliki ayah dan ibu. Ada yang diantar dari Cirebon juga. Paling tua anak panti disini akan naik ke kelas 1 SMA dan paling muda berusia 3 tahun.

teh Widhi menuliskan doa doa dan nama nama orang yang ingin di doakan

            Kami disuruh mencatat semua nama yang akana didoakan. Waah senangnyaa langsung didoakan para anak panti. : ) Setelah doa, kami menikmati sop buah pak Ewok bersama.

selain dari Sedekah Rombongan, disponsori juga oleh Sop Buah Bang Ewok loh :)

Karena waktu itu belum masuk bulan ramadhan jadi kami segera menikmati sop buah itu bersama-sama. Anak pantinya lucu-lucu bangeet. Gak nakal, nurut. Sampai kami mengajak mereka untuk foto selfie, mereka mau banget, antusias hehe. Sampai ga kontrol mukanya, ketawa lepas :D

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun