[caption id="attachment_294692" align="aligncenter" width="500" caption="sumber foto: Pribadi. mata sengaja di edit (dihitamkan) jaga privacy pasien"]
Siapa bilang pasien jiwa gak bisa nulis?pasien jiwa sangat cerdas. Mereka bisa mengungkapkan apa yang mereka rasakan dengan menulis! Bahkan mereka mengungkapkan perasaannya melalui media tulis ini. Tatkala mereka rindu, ada pula yang jatuh cinta sama dokter lelaki disini. Kami memfasilitasi mereka, dengan kertas dan pena. Tentu mereka dalam kami awasi. Biar bagaimanapun, pena memiliki ujung yang runcing, bisa jadi media mereka melakukan hal yang merugikan. Beberapa dari mereka berkisah tentang kerinduan mereka dengan keluarga, rindu mereka dengan anak, bahkan kekasih.
“Sus ada pena sama kertas gak?” tanya leli(samaran) suatu pagi.
“Ada, kenapa?”
“Aku mau tulis tentang dokter Eko..” ucap Leli sambil menyebut nama salah satu dokter.
“Ini nih..” aku memberikannya.
Dan ia menulis dengan sangat lincah, seperti biasa, sebelumnya dia mengisi biodata seperti dalam buku diary dia menulis:
Nama lengkap:
Panggilan:
Alamat:
Hobi:
Moto:
MAFA(Makanan Favorit): *jadul banget -_-
MIFA(Minuman Favorit):
Dst..
Kemudian baru masuk ke surat. Dokter Eko pertama kali aku bertemu... kalau saja Joko sudah tak setia, aku rela bersamamu dokter Eko...Dokter Eko.. aku mau diperiksa sama dirimu setiap pagi.. blabla *sungguh. Bukti suratnya masih aku simpan!hehe
[caption id="attachment_294693" align="aligncenter" width="500" caption="sumber foto: Pribadi. mata sengaja di edit (dihitamkan) jaga privacy pasien"]
Hari terakhir atau masa terminasi. Berakhir pejumpaan kami, berakhir pula dinas kami diruangan itu, kami bersalaman, berfoto bersama, kami sadar kesenjangan tak akan memulihkan, malah kesenjangan itu akan membuat kekakuan dan tak saling mengerti antara pasien dan perawat. Sehingga kami selalu merasa mereka adalah teman kami, mereka adalah orang yang lebih tua dari kami, mereka seharusnya didukung, disemangati untuk berjuang dan dipahami. Sebagian ada yang memeluk kami, dan sebagian ada yang haru.
[caption id="attachment_294694" align="aligncenter" width="500" caption="sumber foto: Pribadi. mata sengaja di edit (dihitamkan) jaga privacy pasien"]
Ah sangat banyak kisah kalau mau dirunut tentang Jiwa. Berbagai hal unik dari mereka tak akan habis. Pun di postingan ini yang sudah di lembar ke 8 paling akhir. Well, mereka bukan untuk dijauhi, tapi mereka untuk dipahami dan dilatih agar lebih baik. Salam!
[caption id="attachment_294696" align="aligncenter" width="500" caption="sumber foto: Pribadi. mata sengaja di edit (dihitamkan) jaga privacy pasien"]
Bandarlampung, 26-11-2013
20.40 WIB
Rinta Wulandari
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H