Banyak faktor yang menjadi dasar para remaja melakukan hal nekad ini. Kondisi kejiwaan yang masih labil, kurangnya perhatian orangtua, pergaulan yang salah, role model yang tak baik, pengaruh media, Film atau Internet yang disalah gunakan.
[caption id="attachment_315712" align="aligncenter" width="320" caption="hierarki Maslow. sumber:http://banjarkuumaibungasnya.blogspot.com"]
Mari kita simpulkan, melalui teori hierarki Maslow. Maslow mengemukakan ada 5 pokok kebutuhan manusia dalam hidup. Ia membuat piramid tentang kebutuhan. Kebutuhan itu adalah..
1.Kebutuhan fisiologis (rasa lapar, rasa haus, dan sebagainya)
2.Kebutuhan rasa aman (merasa aman dan terlindung, jauh dari bahaya)
3.Kebutuhan akan rasa cinta dan rasa memiliki (berafiliasi dengan orang lain, diterima, memiliki)
4.Kebutuhan akan penghargaan (berprestasi, berkompetensi, dan mendapatkan dukungan serta pengakuan)
5.Kebutuhan aktualisasi diri (kebutuhan kognitif: mengetahui, memahami, dan menjelajahi; kebutuhan estetik: keserasian, keteraturan, dan keindahan; kebutuhan aktualisasi diri: mendapatkan kepuasan diri dan menyadari potensinya)
Dalam pembahasan kali ini, yang paling mencolok adalah kebutuhan nomor 3, yakni kebutuhan akan rasa cinta dan saling memiliki. Kalau dikelas, teori nomor 3 inilah yang paling dihafal oleh mahasiswa hehe.
Teori ke 3 Kebutuhan Cinta, sayang dan kepemilikan
Ketika kebutuhan untuk keselamatan dan kesejahteraan fisiologis puas, kelas berikutnya kebutuhan untuk cinta, sayang dan kepemilikan dapat muncul. Maslow menyatakan bahwa orang mencari untuk mengatasi perasaan kesepian dan keterasingan. Ini melibatkan kedua dan menerima cinta, kasih sayang dan memberikan rasa memiliki.
Menurut aku pribadi, mungkin para remaja lupa, bahwa ada hal yang lebih bermakna dari apapun ada banyak tahapan kebutuhan Maslow yang perlu mereka jajaki. Mereka lupa, mereka lalai dengan menyalahgunakan tahap 3 teori tersebut, bahwa perasaan kasih sayang dan cinta adalah perasaan yang Universal dan sesungguhnya bisa di sulap menjadi hal yang lebih baik, menghasilkan dan berprestasi. Bagaimana jika perasaan cinta itu kita ubah menjadi perasaan kasih sayang sesama yang saling mendukung dan mendorong pada kebaikan, bagaimana jika perasaan cinta itu kita curahkan pada hobi positif yang kita miliki? Jika hobimu bermain gitar, maka bermainlah gitar sebaik-baiknya. Jangan jadikan kata ‘cinta’ yang suci menjadi bantalan mu membuat keonaran yang merugikan bahkan menghilangkan nyawa sesama.
Apa hubungan dengan Mahasiswa Keperawatan? gak ada hubungan sih. kalau mau di uji Validitas pun gak ada gunanya, apalagi pakai teori hubungan pak Notoatmodjo. hanya.. Berada menjadi Mahasiswa Keperawatan yang mempelajari berbagai hal tentang kehidupan, dari keadaan Sehat-Sakit, belajar Psikologi, tentang kejiwaan, belajar bersosialisasi lebih mendalam dari mata ajar komunitas, belajar bagaimana tentang keluarga yang baik dari mata ajak keperawatan keluarga, belajar tentang kebutuhan dasar Manusia di tingkat I, dan belajar hal lainnya bengenai bio-psiko-spiritual. membuat kami sadar dan yakin apa yang seharusnya kami lakukan dan tindakan apa yang harus diambil dalam hidup, banyak role model yang bisa dipelajar mulau dari yang paling buruk sampai yang paling oke. terserah dan pilihan yang menjadikan "BAGAIMANA" kamu kelak.
Bagaimana dengan pengendalian dirimu? Kamu butuh aktualisasi diri? Aktualisasi diri apa yang ingin ditunjukan remaja?remaja diatas hanya menjadikan diri mereka dan wajah mereka tercoreng dengan tindakan tak beradab. Maka, hemat ku.. bagaimana menyikapi dan mengolah tindakan agar lebih santun? Ayo sinkronkan hatimu dengan fikiran. Hatimu pasti memiliki bagian putih yang patut kamu dengarkan sebelum melakukan tindakan. Pikirkan lagi, apa yang akan terjadi dan sikap apa yang akan kamu dapat dari oranglain jika kamu melakukan hal yang merugikan itu? ayo remaja Indonesia! Masa depanmu masih panjang, mari jadi manfaat, mari sinkronkan hati dengan fikiranmu. Mari!
Referensi:
http://sosok.kompasiana.com/2014/03/08/duo-psikopat-pembunuh-ade-sara-637949.html
http://www.merdeka.com/peristiwa/tragisnya-kematian-mia-gara-gara-asmara.html
http://belajarpsikologi.com/teori-hierarki-kebutuhan-maslow/
http://www.m-edukasi.web.id/2013/08/teori-motivasi-abraham-maslow-1943-1970.html
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H