Mohon tunggu...
Rinta Wulandari
Rinta Wulandari Mohon Tunggu... Pegawai -

wanita muslim, senang menulis, seorang perawat, Pejuang Nusantara Sehat Batch 2 Kemenkes RI. Punya banyak mimpi. twitter: @rintawulandari Karya yang pernah di terbitkan: - Tahun 2011 menulis buku bersama empat orang teman SMA berjudul “Buku Penting SMA” (Pustaka GoodIdea Indonesia), menulis cerita anak berjudul “Pelajaran Buat Kiki” (Lampung Post), cerita anak “Hantu Toilet” ( Lampung Post )- Tahun 2013 menulis antologi kumpulan cerpen berjudul “Dakwah dan Cinta” (Pustaka Jingga), antologi kumpulan cerita anak berjudul “Pelangi untuk Ananda” ( Pustaka Jingga), antologi kumpulan cerpen horor berjudul “The Haunted Night” (Meta Kata), antologi kumpulan cerpen horor komedi berjudul “Hantu Koplak in Action” (Publishing Meta Kata), cerpen yang berjudul “Jiwa Yang Luka” menjadi nominasi cerpen Favorite oleh event LMCR Rayakultura Rohto, cerpen berjudul “Cerita Lain pada Pantai Itu” diterbitkan dikoran Dinamika News, antologi kumpulan cerpen "Ruang(tak bernyawa)" oleh Az-Zahra Publisher. Tahun 2014; Cerita Anak Kode Rahasia Dika (Lampung Post), juara 3 even Phobia (Cerpen: Darah? No!)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Talkshow: “Lampung Bercahaya, Menebar Cinta Dengan Sastra”

5 Mei 2014   15:26 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:51 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik



[caption id="attachment_322599" align="aligncenter" width="539" caption="dok. pribadi para narasumber"][/caption]

[caption id="attachment_322600" align="aligncenter" width="539" caption="dok.pribadi"]

13992520091274461282
13992520091274461282
[/caption]

04 Mei 2014

Pukul 07:15 pagi aku sampai di lokasi. Tepatnya di Rumah Albi di jalan Ki Maja Bandarlampung. Ya tepat di belakang Alfamart besar di daerah ini adalah lokasi acara besar di hari ini. Ya, FLP mengadakan talkshow dengan judul “Lampung Bercahaya, Menebar Cinta Dengan Sastra”. Ternyata sudah lumaya ramai yang datang, sekitar ada 5 orang lebih. Ada 3 orang anak-anak dan lainnya orang dewasa. Mereka menunggu dibawah tangga. Sedangkan salah seorang diantara mereka, sepertinya wajahnya pernah ku lihat.. dan waaah itu kak Firman Junaedi. Salah satu pembicara dalam Talkshow ini, beliau sangat ontime.

Narasumber yang diundang dalam acara ini adalah para penulis hebat. luar biasa dengan karyanya yang keren. Mereka adalah mbak Sinta Yudisia, penulis Novel dan ketua FLP Pusat, Kak Firman Junaedi Penulis dongeng dan pendongeng, Tuti Sitanggang penulis novel anak, dan Pringga Ancala pemenang cerpen Nusantara.

[caption id="attachment_322601" align="aligncenter" width="539" caption="dok.pribadi"]

1399252059995547792
1399252059995547792
[/caption]



Panitia segera membereskan tempat, membuat tempat sebaik dan serapi mungkin. Peserta mulai registrasi satu persatu, perlahan namun pasti, peserta makin ramai, di dominasi adanya anak-anak unyu, yak mereka adalah anak yang suka dengan menulis, beberapa diantara mereka tergabung dalam FLP Kids. Tak menunggu lama, setelah pserta sudah memenuhi setengah ruangan, acara dibuka oleh mbak Desma. Disusul tilawah Al-Quran oleh kak Ahmad Tarnudzy, kemudian dongeng oleh kak Firman Junaedi.

Dongeng beliau mengenai nabi Nuh. Beliau menyihir audiens dengan gaya bicaranya yang bervariasi. Audiens yang setengahnya adalah anak-anak selebihnya adalah orangtua dan anak muda yang gemar menulis. Tanpa terkecuali, semua diajak masuk kedalam cerita yang dibawa kak Firman, mengenai Nabi Nuh. Kak Firman juga memiliki kelebihan menirukan suara hewan, dan hal itu di masukan ke dalam cerita, dimana di dalam cerita nabi Nuh seluruh hewan berlarian karena akan ada banjir besar. Suasana hening, udara yang sejuk di dalam ruangan menjadikan fokus pandangan hanyalah ke kak Firman yang mendongengkan kisah dengan sangat baik. Setelah itu bertabur hadiah pula untuk para anak yang berani maju kedepan untuk menjawab kuis.

[caption id="attachment_322602" align="aligncenter" width="539" caption="dok.pribadi. peserta ramaaai "]

13992520961044601377
13992520961044601377
[/caption]

[caption id="attachment_322603" align="aligncenter" width="539" caption="dok.pribadi. peserta makinn ramai "]

13992521472036124463
13992521472036124463
[/caption]

Sesi selanjutnya dibawakan oleh moderator yakni kak Yandigsa dan mbak Naqiyyah Syam. Keempat narasumber dipersilahkan masuk kedepan. Mbak Sinta Yudisia, Mbak Tuti Sitanggang, mbak Pringga Ancala dan Kak Firman Junaedi. Teruntuk mbak Sinta Yudisia yang berbicara pertama kali.

[caption id="attachment_322605" align="aligncenter" width="539" caption="dok.pribadi. mbak Sinta Yudisia"]

1399252420296675043
1399252420296675043
[/caption]

[caption id="attachment_322606" align="aligncenter" width="539" caption="dok.pribadi"]

13992524701707342989
13992524701707342989
[/caption]

Beliau menjelaskan kepada anak-anak dan audiens mengenai foto para penulis hebat di dunia. Penulis yang berprofesi sebagai apapun yang mampu konsisten mencipta karya sampai perjuangan menulis saat tidak ada komputer, laptop seperti saat ini. Mbak Sinta menjelaskan bakat itu di gali, maka carilah bakat yang ada pada diri. Jika suka main bola, mainlah. Jika senang melukis, lukislah. Dan jika senang menulis, maka menulislah. Mbak Sinta sendiri “memaksa” anak-anaknya untuk ikut lomba kepenulisan, menang atau tidak menang tak masalah, yang penting anak mau mencoba dan menggali bakat yang ada. “Adik-adik, cobalah menuliskan apapun. Misalnya menulis apa yang semalam di mimpikan dalam tidur. Tulislah menjadi cerita. Bacalah karya orang lain, agar menjadi referensi dalam tulisan..” tutur mbak Sinta. Selanjutnya mbak Sinta menjelaskan berbagai kisahnya sesuai apa yang telah beliau jalani, mengenai anak-anak yang sangat bersemangat menulis.

[caption id="attachment_322607" align="aligncenter" width="539" caption="dok.pribadi"]

1399252518361178692
1399252518361178692
[/caption]

Selanjutnya adalah kak Firman. “Awal menyukai menulis karena saya memiliki perasaan tak terungkap pada seseorang, maka saya menuliskan puisi dan curahan hati pada buku. Saya menulis hingga buku itu menjadi tebal akan tulisan tentang si Dia.., tapi ini jangan di tiru ya hehe..” sorak-sorai peserta dengan kisah kak Firman yang unik ini. Kak Firman sendiri masuk ke dunia dongeng anak berdasarkan keprihatinannya dengan anak-anak zaman sekarang. Anak-anak zaman sekarang yang keluar dari jalur mereka, keluar dari syariat yang seharusnya. Banyak hal yang seharusnya dilakukan oleh orang dewasa dilakukan oleh anak. Lagu dan cerita di media yang sama sekali tak sesuai dengan usia anak semakin marak. Dongeng anak Indonesia pun beda dengan dongeng orang luar negeri. Dongeng Indonesia lebih ke melemahkan mental anak, seperti serita horor, dongeng tentang si Kancil Maling Mentimun maka setelah besar jadi korupsi uang rakyat, Timun Mas dan lain sebagainya. “Maka saya lebih senang di kenal sebagai kak Firman penulis cerita anak dan pendongeng..” tutur kak Firman. Kemudian kak Firman juga mengajak para peserta untuk mengetahui teknik agar dapat menirukan suara hewan sebagai pemanis kisah dongeng, karena suara hewan sangat sering ada pada dongeng. Pertama kak Firman mengajak menirukan suara ayam, “Yuk, Lidah di jepit kesamping, suarakan..” dan suara ayam itu terdengar. Seluruh peserta menirukan, dan suasana gaduh jadi suara ayam. Ayam boyler, ayam kampung, berbagai jenis ayam ada disini, hehe. Kemudian suara hewan lain diajarkan tekniknya oleh kak Firman.

[caption id="attachment_322604" align="aligncenter" width="539" caption="dok.pribadi kak Firman dengan teknik suaranya"]

13992522631569328092
13992522631569328092
[/caption]

Mbak Tuti Sitanggang, beliau menjelaskan awal pengenalannya dari menulis. Bukunya yang berjudul Misteri Pulau Bertuah. Mbak Tuti sendiri mengangkat kisah di pulau yang ada di Lampung, mengungkap kisah yang ada disana dan belum diketahui oleh orang lain. Mbak Pringga Ancala yang masuk dalam dunia menulis karena terpropokasi dengan karya teman, karya teman yang sudah eksis tersebut menjadi cambuk semangat baginya, sehingga beliau mulai aktif menulis lagi. Mbak Pringga yang sangat sibuk bisnis batik dan desainer batik pun menyempatkan waktu di malam hari tatkala buah hatinya tengah tidur, beliau memanfaatkan waktu 2 jam untuk menulis, karena jika tak diniatkan serius, menulis akan terbengakalai. Dan beliau mengikuti jam biologisnya atau golden time yang ia miliki. “Menulis dan mengedit itu suatu pekerjaan yang berbeda ya. Maka ketika kita menulis, jangan sambil mengedit. Karena bisa jadi tulisan tak selesai-selesai karena kita sibuk memperbaiki tulisan yang salah titik koma dan EYD yang salah. Ketika menulis, menulislah, dan setelah selesai baru mengedit..” jelas Mbak Pringga Ancala lugas.

[caption id="attachment_322608" align="aligncenter" width="539" caption="dok.pribadi. mbak Tuti Sitanggang dengan trik menulisnya"]

13992526621484808330
13992526621484808330
[/caption]

[caption id="attachment_322610" align="aligncenter" width="539" caption="dok.pribadi. mbak Pringga Ancala dengan teknik menulis yang lugas"]

13992527101768960329
13992527101768960329
[/caption]

Selanjutnya sesi tanya jawab. Audiens berkesempatan bertanya berbagai hal mengenai kepenulisan kepada narasumber di depan. Mengenai bagaimana caranya konsisten menulis, mengenai cara mendongeng dan lain sebagainya. Semua dijawab secara lugas dan baik oleh para narasumber. Ohya di belakang juga ada spot buku, disini dijuak buku-buku oke dengan harga terjangkau. Ada pula peserta termuda di hari ini, yaitu usia 1 bulan! Ya bayi ini dibawa oleh ibunya karena ibunya suka menulis, serta membawa anak-anaknya yang lain untuk suka menulis.

[caption id="attachment_322611" align="aligncenter" width="539" caption="dok.pribadi"]

1399252756166497858
1399252756166497858
[/caption]

[caption id="attachment_322612" align="aligncenter" width="539" caption="dok.pribadi"]

13992527901422648463
13992527901422648463
[/caption]

Setelah sesi, tentu ada pemberian hadiah bagi penanya. Bagi peserta terdisipilin, bagi peserta dengan domisili terjauh, dan bagi peserta termuda si adik bayi! :D kemudian sesi dokumentasi yang tak ketinggalan, beserta tanda tangan pada buku-buku mbak Sinta Yudisia. Aku? Haha karena harga buku dibelakang terjangkau dan ada buku mbak Sinta juga, jadi gak ketinggalan membeli dan mendapatkan tanda tangan beliau. Acara selesai jelang adzan sholat dzuhur, karena acara dimulai secara ontime, maka ilmu pun terserap maksimal, dan tak ada emotongan waktu seperti penulis terkenal biasanya. Aah senangnya. Pukul setengah 3 sore, para penitia selesai membereskan tempat dan segala sesuatunya. Mbak Sinta Yudisia pun bergegas menyiapkan perlengkapan dan oleh-oleh untuk untuk keluarga di Surabaya. Karena sore ini beliau harus terbang ke Surabaya, karena keluarga telah menantinya.

[caption id="attachment_322613" align="aligncenter" width="539" caption="dok.pribadi. para penulisss"]

13992528252031318876
13992528252031318876
[/caption]

Mbak Sinta Yudisia, sosok bunda yang sangat ramah, baik dan lembut. Pembawaannya yang tenang, humble dengan siapa saja, tak mudah tersinggung dan sangat kekluargaan. Meniliki karya-karyanya yang banyak dan telah menjadi best-seller tak heran jika para peserta pun sebagaian besar penikmat tulisan mbak Sinta Yudisia. Mbak Sinta, terimakasih atas segala motivasi dan ilmunya. Diharapkan kehadirannya kembali di Bandarlampung! :D

[caption id="attachment_322614" align="aligncenter" width="539" caption="dok.pribadi pemberian hadiah"]

13992528651563446175
13992528651563446175
[/caption]

[caption id="attachment_322615" align="aligncenter" width="539" caption="dok.pribadi. semua anak mendapat hadiah semua punya oleh-oleh pulang kerumah hehe"]

13992529131928299503
13992529131928299503
[/caption]

[caption id="attachment_322616" align="aligncenter" width="539" caption="dok.pribadi"]

1399252968407828922
1399252968407828922
[/caption]

[caption id="attachment_322617" align="aligncenter" width="539" caption="dok.pribadi. Mbak Sinta Yudisia menyempatkan diri membubuhi tandatangan "]

1399252997518172670
1399252997518172670
[/caption]

[caption id="attachment_322618" align="aligncenter" width="539" caption="dok.pribadi. mengasah kreatifitas menulis sejak kecil. mbak Sinta Yudisia dan salah satu audiens"]

13992530491200772463
13992530491200772463
[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun