[caption id="attachment_338399" align="aligncenter" width="539" caption="dok.pribadi. dannn sumbat! sumbat! sumbat! haha"]
Setelah bu Eni selesai memberi materi, yang berujung kuis dan penugasan di akhir pertemuan, pembelajaran kami dilanjutkan. Kali ini kami mempelajari mengenai Aspek Legal Etik dalam Praktik Keperawatan, oleh Pak Arief Hidayat, BSN, RN. Kami diajak untuk mendalami perudang-undangan negara kita mengenai kesehatan. Yak banyak sekali suatu hal yang baru aku ketahui tentang aspek ini, mengenai besarnya kemungkinan perawat di tuntut oleh pasien atau siapapun. Hal ini yang buat miris, seakan perawat Indonesia tak ada perlindungan hukum. “Padahal, saya saat penelitian ke Amerika, perawat sana boleh memberikan imunisasi, obat pada ratusan pasien bertahun-tahun loh. Kenapa Indonesia enggak ya? Nah balik lagi sama aturan negara bagiannya..” dan benar, pak Arief berbicara secara gamblang dengan baik, dan dibuktikan dengan undang-undang RI tentang kesehatan dan tenaga kesehatan yang beliau kumpulkan. Kami baru tahu tentang kewenangan perawat, dan lain sebagainya dalam undang-undang.
[caption id="attachment_338401" align="aligncenter" width="539" caption="dok. pribadi. pak Arief sedang menjelaskan materi Etik dan Legalitas keperawatan"]
[caption id="attachment_338402" align="aligncenter" width="539" caption="dok. pribadi. "]
Setelah Pak Arief, tepat setelah magrib kami melanjutkan pembelajaran. Kali ini mengenai SPGDT (Sistem Penanganan Gawat Darurat Terpadu) oleh bu Sumartini, S.Kep seorang manajer IGD di RS Cipto Mangunkusumo (RSCM).
[caption id="attachment_338403" align="aligncenter" width="539" caption="dok. pribadi. Bu Sumartini manajer IGD RSCM. memberikan materi"]
Beliau lebih banyak bercerita tentang pengalamannya sejak tahun 1981 menjadi perawat UGD. Berbagai kasus sudah ia terima dan lakukan tindakan, pengalaman sudah banyak, beliau membagi pengalamannya didasarkan dengan ilmu yang update, serta slide materinya, beruntung kami sudah memiliki buku yang berisi lengkap materi tentang pembelajaran kami di BTCLS ini. Dan bu Tini juga mengajak kami untuk menjadi perawat yang kritis dan aktif, karena kita adalah mitra dokter. kita tak boleh hanya menjadi orang yang hanya menerima perintah tapi tak mau update ilmu dan meningkatkan pemahaman. Karena saat meningkatnya ilmu, kita pasti akan lebih dihargai sebagai perawat yang cerdas dan bertanggung jawab. Sudah pukul setengah 8 malam, tak terasa.
[caption id="attachment_338404" align="aligncenter" width="539" caption="dok.pribadi. salah satu slide bu Sumartini, Triage!"]
Terakhir diisi oleh bu Supriatin,S.Kep dari RSCM, beliau mengajari kami mengenai luka bakar. Seluk beluk luka bakar. Dan penanganannya, bagaimana cara menghadapi pasien dengan luka bakar berbagai derajat, perhitungan cairan, dan pengenalan yang aku baru liat mengenai Skaratomi yang bertujuan pada oasien luka bakar derajat III memiliki sirkulasi darah masuk ke dalam. Bagaimana menghadapi pasien yang terkena bakaran karena bensin atau minyak, jangan pernah siram dengan air tapi beri handuk basah, atau karung basah, atau berguling diatas pasir. Kemudian perlakuan penanganan luka bakar di negara beriklim dingin tidak boleh menyirami dengan air dingin karena akan terjadi hipotermi.
[caption id="attachment_338405" align="aligncenter" width="539" caption="dok.pribadi. materi oleh bu Tri dari RSCM (Luka bakar)"]
Inti dari hari ini adalah, kami diajak kembali mempelajari teori kegawat daruratan yang sudah di pelajari saat kuliah. Karena seperti layakanya manusia tempatnya lupa. Pada akhirnya, jika suatu ilmu di ajarkan atau diberikan oleh sumber yang kompeten, maka ilmu akan menjadi update, pemahaman luas dan meningkatkan percaya diri. Well hmm masih banyak sebenarnya yang mau di share, tapi apa daya manusia biasa. Dan besok harus kembali pelatihan untuk pulang jam setengah 9 malam. Ah doakan sehat terus yaaa kompasianer, supaya tetap bisa berbagiii. Salaam dari Calon Perawat! :D
[caption id="attachment_338406" align="aligncenter" width="539" caption="dok.pribadi. masih semangaat"]
[caption id="attachment_338407" align="aligncenter" width="539" caption="dok. pribadi"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H