Mohon tunggu...
Rinta Wulandari
Rinta Wulandari Mohon Tunggu... Perawat - A Nurse

wanita muslim, senang menulis, seorang perawat, Pejuang Nusantara Sehat Batch 2 Kemenkes RI. Punya banyak mimpi. twitter: @rintawulandari Karya yang pernah di terbitkan: - Tahun 2011 menulis buku bersama empat orang teman SMA berjudul “Buku Penting SMA” (Pustaka GoodIdea Indonesia), menulis cerita anak berjudul “Pelajaran Buat Kiki” (Lampung Post), cerita anak “Hantu Toilet” ( Lampung Post )- Tahun 2013 menulis antologi kumpulan cerpen berjudul “Dakwah dan Cinta” (Pustaka Jingga), antologi kumpulan cerita anak berjudul “Pelangi untuk Ananda” ( Pustaka Jingga), antologi kumpulan cerpen horor berjudul “The Haunted Night” (Meta Kata), antologi kumpulan cerpen horor komedi berjudul “Hantu Koplak in Action” (Publishing Meta Kata), cerpen yang berjudul “Jiwa Yang Luka” menjadi nominasi cerpen Favorite oleh event LMCR Rayakultura Rohto, cerpen berjudul “Cerita Lain pada Pantai Itu” diterbitkan dikoran Dinamika News, antologi kumpulan cerpen "Ruang(tak bernyawa)" oleh Az-Zahra Publisher. Tahun 2014; Cerita Anak Kode Rahasia Dika (Lampung Post), juara 3 even Phobia (Cerpen: Darah? No!)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

BTCLS Day I : Asah Kemampuan, Asah Pemahaman

17 Agustus 2014   06:52 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:21 5843
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_338399" align="aligncenter" width="539" caption="dok.pribadi. dannn sumbat! sumbat! sumbat! haha"]

14082068031239402265
14082068031239402265
[/caption]

Setelah bu Eni selesai memberi materi, yang berujung kuis dan penugasan di akhir pertemuan, pembelajaran kami dilanjutkan. Kali ini kami mempelajari mengenai Aspek Legal Etik dalam Praktik Keperawatan, oleh Pak Arief Hidayat, BSN, RN. Kami diajak untuk mendalami perudang-undangan negara kita mengenai kesehatan. Yak banyak sekali suatu hal yang baru aku ketahui tentang aspek ini, mengenai besarnya kemungkinan perawat di tuntut oleh pasien atau siapapun. Hal ini yang buat miris, seakan perawat Indonesia tak ada perlindungan hukum. “Padahal, saya saat penelitian ke Amerika, perawat sana boleh memberikan imunisasi, obat pada ratusan pasien bertahun-tahun loh. Kenapa Indonesia enggak ya? Nah balik lagi sama aturan negara bagiannya..” dan benar, pak Arief berbicara secara gamblang dengan baik, dan dibuktikan dengan undang-undang RI tentang kesehatan dan tenaga kesehatan yang beliau kumpulkan. Kami baru tahu tentang kewenangan perawat, dan lain sebagainya dalam undang-undang.

[caption id="attachment_338401" align="aligncenter" width="539" caption="dok. pribadi. pak Arief sedang menjelaskan materi Etik dan Legalitas keperawatan"]

1408207264891521986
1408207264891521986
[/caption]

[caption id="attachment_338402" align="aligncenter" width="539" caption="dok. pribadi. "]

14082073052117146374
14082073052117146374
[/caption]

Setelah Pak Arief, tepat setelah magrib kami melanjutkan pembelajaran. Kali ini mengenai SPGDT (Sistem Penanganan Gawat Darurat Terpadu) oleh bu Sumartini, S.Kep seorang manajer IGD di RS Cipto Mangunkusumo (RSCM).

[caption id="attachment_338403" align="aligncenter" width="539" caption="dok. pribadi. Bu Sumartini manajer IGD RSCM. memberikan materi"]

14082075151358499515
14082075151358499515
[/caption]

Beliau lebih banyak bercerita tentang pengalamannya sejak tahun 1981 menjadi perawat UGD. Berbagai kasus sudah ia terima dan lakukan tindakan, pengalaman sudah banyak, beliau membagi pengalamannya didasarkan dengan ilmu yang update, serta slide materinya, beruntung kami sudah memiliki buku yang berisi lengkap materi tentang pembelajaran kami di BTCLS ini. Dan bu Tini juga mengajak kami untuk menjadi perawat yang kritis dan aktif, karena kita adalah mitra dokter. kita tak boleh hanya menjadi orang yang hanya menerima perintah tapi tak mau update ilmu dan meningkatkan pemahaman. Karena saat meningkatnya ilmu, kita pasti akan lebih dihargai sebagai perawat yang cerdas dan bertanggung jawab. Sudah pukul setengah 8 malam, tak terasa.

[caption id="attachment_338404" align="aligncenter" width="539" caption="dok.pribadi. salah satu slide bu Sumartini, Triage!"]

14082076011295853840
14082076011295853840
[/caption]

Terakhir diisi oleh bu Supriatin,S.Kep dari RSCM, beliau mengajari kami mengenai luka bakar. Seluk beluk luka bakar. Dan penanganannya, bagaimana cara menghadapi pasien dengan luka bakar berbagai derajat, perhitungan cairan, dan pengenalan yang aku baru liat mengenai Skaratomi yang bertujuan pada oasien luka bakar derajat III memiliki sirkulasi darah masuk ke dalam. Bagaimana menghadapi pasien yang terkena bakaran karena bensin atau minyak, jangan pernah siram dengan air tapi beri handuk basah, atau karung basah, atau berguling diatas pasir. Kemudian perlakuan penanganan luka bakar di negara beriklim dingin tidak boleh menyirami dengan air dingin karena akan terjadi hipotermi.

[caption id="attachment_338405" align="aligncenter" width="539" caption="dok.pribadi. materi oleh bu Tri dari RSCM (Luka bakar)"]

1408207688544677199
1408207688544677199
[/caption]

Inti dari hari ini adalah, kami diajak kembali mempelajari teori kegawat daruratan yang sudah di pelajari saat kuliah. Karena seperti layakanya manusia tempatnya lupa. Pada akhirnya, jika suatu ilmu di ajarkan atau diberikan oleh sumber yang kompeten, maka ilmu akan menjadi update, pemahaman luas dan meningkatkan percaya diri. Well hmm masih banyak sebenarnya yang mau di share, tapi apa daya manusia biasa. Dan besok harus kembali pelatihan untuk pulang jam setengah 9 malam. Ah doakan sehat terus yaaa kompasianer, supaya tetap bisa berbagiii. Salaam dari Calon Perawat! :D

[caption id="attachment_338406" align="aligncenter" width="539" caption="dok.pribadi. masih semangaat"]

14082077831497754601
14082077831497754601
[/caption]

[caption id="attachment_338407" align="aligncenter" width="539" caption="dok. pribadi"]

14082078201096338941
14082078201096338941
[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun