[caption id="attachment_349149" align="aligncenter" width="539" caption="dok.pribadi. jalan as-al yang muluus dan luas"]
Oke, kita bahas perjalanan dulu. Perjalanan menuju gunung Geureutee gak mudah. Kita harus melewati 2 gunung terlebih dahulu, baru sampai ke gunung Geureutee. Perjalanan mendaki, naiiik turun, tikungan tajam huwaa. Ini sangat menguji kemampuan driver. Dan Wancik Iq adalah driver terbaik to this case! Hehe.
[caption id="attachment_349150" align="aligncenter" width="539" caption="dok.pribadi. benar-benar tikungan tajam nih"]
Perjalanan dibawah gunung batu, melewati jurang, taman, tempat makan sampai deretan sapi yg bisa ke tengah jalan. Naik-naik turun-turun. Tikungan tajam hingga 180 derajat pun ada. Untuk sampai di Gunung Geureutee, kami harus melewati dua gunung, dengan perjalanan yang menanjak dan berliku. Yakni melewati Gunung Paro, Gunung Kulu baru sampai di Geureutee. Tak jarang, karena ini jalan memang mulus banget, terbesit lah ungkapan dari tanteku.. “Ni Lan.. bayangin gunung Batu dikeruk sampai begini. Ini memang idenya orang Belanda, tapi orang Indonesia juga yang kerjakan dengan sistem kerja paksa tu. Yaa walaupun sekarang kita juga yang nikmatin jalannya...” Tutur Bucik Nur kepadaku yang duduk di belakang dengan Maulana, anak lelakinya yang kedua.
[caption id="attachment_349155" align="aligncenter" width="539" caption="dok.pribadi. kadang suka macet kalo depannya truk angkut. di tikungan harus jalan pelan-pelaan"]
[caption id="attachment_349151" align="aligncenter" width="539" caption="dok.pribadi. karena Hujan, jadi berkabut. sayang bangeet. tapi tetep keren deeh"]
[caption id="attachment_349154" align="aligncenter" width="539" caption="dok.pribadi. ini warung kopinyaa di pinggir jurang. eh"]
Setelah melewati perjalanan panjang melewati gunung akhirnya kami sampai di tepi gunung Geureutee. Disini ada warung kopi pinggir jalan yang berhadapan langsung dengan laut & tepinya. Ditengah laut terlihat ada 3 pulau, ada pantai dengan pasir telihat lembut, ada deretan pohon cemara mejulang hijau. Ada sapi-sapi yg dipelihara, sedang menikmati rerumputan sekitar pantai.
[caption id="attachment_349152" align="aligncenter" width="539" caption="dok.pribadi. eh bukan bos-bos ini yang diliat, hehe. lihat backgroundnya tuh gunung batu yang di sulap jadi aspaal"]
Semua terlihat indah dari atas ini. Sapi terlihat hanya seperti titik bewarna cokelat, apalagi manusia, hanya terlihat titik kecil bewarna hitam dari atas sini. Hamparan biru & hijau menjadi spektrum yg harmonis. Walaupun.. saat itu berkabut, kami bisa menyerapi maknanya. Bahwa Allah menjadikan seluruhnya, keindahan ini agar manusia berpikir, bahwa nikmat Allah meliputi apapun!
Sembari duduk dipinggir gunung, sambil mendengar rintik hujan, kami menikmati teh manis panas, sambil melihat keindahan alam, sambil makan-makanan ringan. Setelahnya kami kembali pulang dan kembali mendapat tikungan menyenangkan mengaktifkan adrenalin Wuhuuu.