[caption id="attachment_349275" align="aligncenter" width="539" caption="dok. pribadi. Museum Tsunami"][/caption]
Selasa, 21 Oktober 2014
Pagi ini perjalanan menikmati suasana Aceh dilanjutkan, hari ini aku di ajak ke Museum Tsunami. Nah ini nih, tempat yang bikin pensaran sejak sebelum datang ke Aceh. Museum ini adalah recomended dari Kak Nanda sejak masih di Lampung, hehe. Hari ini kami ke sana. Hanya berdua si, aku dan Cengah Maya. Cengah Maya adalah dosen Ekonomi Akuntansi di Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. Dia menyempatkan waktunya menemani Adik Sepupunya ini berkeliling Aceh. Maklum jauh, dari Lampung.hehe
[caption id="attachment_349276" align="aligncenter" width="539" caption="dok. pribadi"]
Museum Tsunami adalah museum yang didirikan pasca tsunami. Museum ini bukan dari dana negara atau pemerintah, walaupun ada kotribusi dari pemerintah. Tapi keseluruhan pembangunan adalah dari dana hibah atau sumbangan dari berbagai negara di dunia. Museum Tsunami kini jadi tujuan wisata para turis luar maupun lokal. Yang ingin melihat kenang-kenangan atau kedahsyatan Tsunami yang melanda Aceh 10 tahun silam.
Dari luar terlihat bentuk bangunan yang menyerupai kapal besar, terlihat ada cerobong kapalnya juga. Bewarna abu-abu. Masuk ke gedung ini tidak memerlukan biaya atau tiket. Setiap orang yang memasuki gedung barang-barang seperti tas harus dititipkan. Namun kamera, dompet handphone, boleh dibawa masuk. Hehe ini bukan lagi ujian ya kita :D
[caption id="attachment_349278" align="aligncenter" width="539" caption="dok. pribadi. pelataran Museum Tsunami"]
Bentuk dalamnya pun seperti kapal. Tak simpel. Masuk langsung berhadapan dengan ruangan. Namun saat masuk kita disuguhi pemandangan kolam koi yang terlihat tak terurus. Kata Cengah Maya, dulu airnya bening, tak kuning seperti sekarang. Kemudian ada tangga menuju atas. Oh ya, masuknya melalui pintu bawah ya, pemandangan tadi adalah pemandangan dari terasnya.
[caption id="attachment_349279" align="aligncenter" width="539" caption="dok. pribadi. Ini kakak sepupu, kami mirip yaa? kami kembar jarak beda 9 tahun. yeey!"]
Nah sebelum masuk di pintu bawah, kita akan melihat bangkai helikopter yang hancur karena Tsunami. Masuk pintu, ada lorong gelap. Terdengar suara-suara ramai yang cukup membuat merinding, itulah sound tsunami. Ditemani pula oleh lagu merdu khas Aceh yang membuat diri tambah merinding.
[caption id="attachment_349280" align="aligncenter" width="539" caption="dok. pribadi. disekitar tembok adalah air yang mengucur. sound nya bikin merinding. gelap banget juga. tapi ini yang paling bikin penasaran ke ruang selanjutnyaa"]
Plus, ada suara air dan airnyapun yang turun dari tembok. Deras. Tak jarang para pengunjung pun ikut terkena cipratan airnya. Seperti ada jembatan dengan pagar besinya.
Setelah melewati jembatan yang bikin merinding itu, kita akan memasuki Ruang Kenangan. Ruangan ini pun tak terang. Sengaja dibuat redup supaya menambah suasana yang pas dan sedih, lampu hanya kecil-kecil diatasnya. Disini Ruang Kenangan atau Memorial Hall. Berisi banyak tembok kcil-kecil seperti nisan namun lebih besar. Di tengahnya terdapat layar, di layar itu ada slide yang berisi foto-foto saat terjadi tsunami. Disana, masih ada sound tsunaminya yang kental. Oh ya, tembok memorial Hall ini adalah kaca.
[caption id="attachment_349282" align="aligncenter" width="539" caption="dok. pribadi. Ruang kenangan (Memorial Hall)"]
Setelah itu kita kembali melewati suatu jalan yang hampir melingkar, menikung seperti di dalam sebuah kapal pesiar, yang didekat temboknya ada pagar besi. Setelah menelusuri jalan itu kita masuk ke ruang yang diberi nama Sumur Doa atau Chamber of Blessing. Masih dengan suasana yang redup.
[caption id="attachment_349283" align="aligncenter" width="539" caption="dok. pribadi."]
Hanya di terangi lampu kecil bewarna kuning di beberapa temboknya. Memasuki ruangan, ya, temboknya seperti sumur, melingkar. Ada banyak tulisan di sana, disekitar tembok adalah tulisan nama-nama korban tsunami.
[caption id="attachment_349284" align="aligncenter" width="539" caption="dok. pribadi. ini ruangan melingkar, di sekelilingnya adalah nama-nama para korban tsunami"]
[caption id="attachment_349286" align="aligncenter" width="539" caption="dok. pribadi"]
Sedangkan di atapnya seperti cerobong yang pada ujungnya terlihat tulisan melingkar dan bersinar bertuliskan ALLAH dalam bahasa Arab. Ada Sound nada orang berdoa disini, sangat takzim dan menyentuh dengan suaranya yang indah. Cengah Maya bertutur saat aku memasuki ruangan ini.. “Berdoa Lan, kalau disini, doain mereka yang sudah mendahului...” dibalas senyum dan bilang “iya Cengah, pasti tu.” *dengan logat Aceh* uhuk.
[caption id="attachment_349285" align="aligncenter" width="539" caption="dok. pribadi. ALLAHUAKBAR"]
[caption id="attachment_349288" align="aligncenter" width="539" caption="dok. pribadi"]
[caption id="attachment_349289" align="aligncenter" width="539" caption="dok. pribadi. menaiki step selanjutnya"]
Setelah itu kami menaiki lagi jalan yang menanjak, diatas masih ada ruangan. ada pula jembatan yang menghubungkan satu ruangan dengan ruangan yang klain yang cukup jauh dan menjulang. Seperti jembatan yang tinggi.
[caption id="attachment_349287" align="aligncenter" width="404" caption="dok. pribadi. jembatan, lihat atasnya, di atas adalah gambar bendera plus nama penyumbang dana untuk pembangunan museum tsunami"]
Dibawahnya ada kolam ikan yang tadi. Di sana adalah tempat yang menunjukkan foto-foto keren yang menggambarkan tsunami yang terjadi di Aceh ini. disini juga terdapat keterangan berbagai fakta yang terjadi akibat tsunami. Misalnya, jumlah korban yang meninggal, jumlah bangunan yang habis di terjang air.
[caption id="attachment_349291" align="aligncenter" width="539" caption="dok. pribadi. di antara foto"]
Kemudian di sisi sebelah sana ada pula bagian foto yang menunjukkan warga Aceh yang mulain membangun masa depannya dengan kembali bangkit. Bersama masyarakat maju dari keterpurukan, kembali membangun Aceh sebagai provinsi. Di sini juga ada berbagai nama negara yang ikut menyumbang kepada Indonesia untuk pembangunan Aceh. Serta ada nominal berapa dolar yang disumbangkan untuk membangun Aceh.
[caption id="attachment_349290" align="aligncenter" width="539" caption="dok. pribadi"]
Ada pula layar TV yang menunjukkan video pembangunan yang dibuat oleh tim terkait, mengenai pembangunan Aceh ini. Setelah ruangan ini, maka berakhirlah menjelajah Museum Tsunaminya. Diluar dugaan sebenarnya, melihat bangunan Museum Tsunami yang Besar, membangkitkan penasaran tentang seluruh isi ruangan. Tapi ya itu, hanya 4 ruangan ini saja. Padahal masih ada ruagan atas lagi, yang kata Cengah Maya itu adalah ruang bagian administrasinya saja. Bukan ruangan pertunjukkan lagi.
[caption id="attachment_349292" align="aligncenter" width="539" caption="dok. pribadi. ini kubah yang nyasar dari tempatnya, bayangin, kubah berbahan semen ini bisa jauuh dari asalnya wiih"]
[caption id="attachment_349293" align="aligncenter" width="539" caption="dok. pribadi. foto: Maya Febrianty Lautania , S.E, AKt, MM, M.Si. Sebagai Dosen, Istri, Ibu dari anak-anaknya. Beliau terbilang sukses. Ah, bisa jadi contoh banget ni Cengah Maya :D"]
Kalau saja ada beberapa spot lagi, atau ruangan lagi yang memberi pertunjukkan yang berbeda misal tentang kejadian tsunami tapi melalui 3 dimensinya, atau ada barang peninggalan masyarakat tsunaminya. Lebih seru dan lebih menarik minat pengunjung. Toh, jika pun masuk museum ini dikenai biaya tiket tapi dengan ruangan yang lumayan banyak, pun akan memberi kesan menyenangkan dan menambah wawasan bagi para pengunjung. Dan memberikan citra menarik untuk Museum Aceh itu sendiri.
[caption id="attachment_349297" align="aligncenter" width="539" caption="dok. pribadi"]
Seluruh ruangan menarik, keren dan diluar dugaan. Tapi lebih baik adalah penambahan ruang pertunjukkan yang menunjukkan dahsyatnya Tsunami itu sendiri.
[caption id="attachment_349294" align="aligncenter" width="539" caption="dok. pribadi. Batu peresmian :D"]
QEEZ PANCAKE
Setelah jalan-jalan melihat Museum Aceh, perut terasa lapar. Hehe. Bu Dosen ini segera gas kemudi, memutar stir mobilnya menuju Qeez Pancake. Tempat yang menurut cengah Maya nikmat pancakenya. Daftar menu dihadirkan. Aku pikir gambar-gambar di menu ini akan berbeda dengan yang sudah masak dan dihidangkan, seperti menu di resto Lampung. Agak menipu. Di kira porsi banyak ternyata sedikit. Eh ternyata, di Aceh semua gak boong. Porsi yang keliatan besar itu ternyata besar banget di kenyataan. Akhirnya perut kami berbagi satu piring berdua, kemudian menu selanjutnya yang masih di pesan pun datang dengan porsi yang sama besar, duh kami gak sanggup lagi, udah kenyang banget. Soalnya udah perut udah diisi dengan pancake durian, pancake alpukat juga. Minumnya juga udah manis-manis. Walhasil, menu selanjutnya kami bungkus bawa pulang saja deeh :3
[caption id="attachment_349295" align="aligncenter" width="539" caption="dok. pribadi. suasana di Qeez Pancake"]
[caption id="attachment_349296" align="aligncenter" width="539" caption="dok. pribadi. bersama twins. Semoga nular segala kesuksesannya Aamiin"]