Mohon tunggu...
Rinta Wulandari
Rinta Wulandari Mohon Tunggu... Perawat - A Nurse

wanita muslim, senang menulis, seorang perawat, Pejuang Nusantara Sehat Batch 2 Kemenkes RI. Punya banyak mimpi. twitter: @rintawulandari Karya yang pernah di terbitkan: - Tahun 2011 menulis buku bersama empat orang teman SMA berjudul “Buku Penting SMA” (Pustaka GoodIdea Indonesia), menulis cerita anak berjudul “Pelajaran Buat Kiki” (Lampung Post), cerita anak “Hantu Toilet” ( Lampung Post )- Tahun 2013 menulis antologi kumpulan cerpen berjudul “Dakwah dan Cinta” (Pustaka Jingga), antologi kumpulan cerita anak berjudul “Pelangi untuk Ananda” ( Pustaka Jingga), antologi kumpulan cerpen horor berjudul “The Haunted Night” (Meta Kata), antologi kumpulan cerpen horor komedi berjudul “Hantu Koplak in Action” (Publishing Meta Kata), cerpen yang berjudul “Jiwa Yang Luka” menjadi nominasi cerpen Favorite oleh event LMCR Rayakultura Rohto, cerpen berjudul “Cerita Lain pada Pantai Itu” diterbitkan dikoran Dinamika News, antologi kumpulan cerpen "Ruang(tak bernyawa)" oleh Az-Zahra Publisher. Tahun 2014; Cerita Anak Kode Rahasia Dika (Lampung Post), juara 3 even Phobia (Cerpen: Darah? No!)

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Hari Terakhir Menjelajah Aceh: Pemakaman Masal, Tempat Riset dan Mitigasi Tsunami, Kapal diatas rumah, Makam Syiah Kuala, berkunjung ke RSUDZA, sampai Kuliner Canai Mamak #9

3 November 2014   18:02 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:48 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14149863522037392443
14149863522037392443
dok.pribadi. ini keterangan yang mengkisahkan terjadinya kapal ini bisa di atas rumah hehe

Sekarang sudah dibangun tangga menuju atas. Kita menaiki tangga, namun tak bisa menaiki langsung ke dalam kapal seperti kapal terapung PLTD Kapal Apung waktu itu. karena kapal ini benar-benar kapal kayu dan terlihat sudah terjadi kerusakan atau rapuh pada kayunya, setelah 10 tahun tsunami berlalu. Lumayan, paling tidak, setelah menaiki tangga, aku bisa berfoto lebih dekat di kapal peninggalan tsunami ini, hehe.

141498641755846436
141498641755846436
dok.pribadi. sampai di penghujung tangga. tak ada jalan untuk naik keatas kapal. pengunjung harus cukup puas sampai sini saja hehe

Berfoto dengan Busana Adat Aceh

Masih disekitaran Lampulo, tempatnya kapal diatas rumah. Nah didekat sini ada toko souvenir kecil. Disini pun menyediakan sewa baju adat Aceh, namun jika ada pengunjung yang ingin memakai sekadar berfoto pun diperbolehkan, dengan bayar uang sewa 12 ribu rupiah. Hehe. Disini background nya pun semacam tempat adat orang Aceh yang akan menikah.hehe. jadilah sembari kami membeli minum ditempat ini, aku ditantang Cengah Maya untuk pakai baju adatnya. Dengan senang hati aku coba, kapan lagi kaan pakai busana adat khas Aceh?hehe

14149864821357656116
14149864821357656116
dok.pribadi. Taraaa imutnya pendampingku. love Fabiaaan

Uniknya, saat aku sudah selesai pakai busana adat, adik Fabian duduk di tempat pengantin-pengantin gitu, diajak turun, Fabian gakmau. Yaudah, jadilah kami berfoto berdua disana. Tsaaah. Hahaha tampan sekali pendampingkuu :p

Makam Syiah Kuala

Rute selanjutnya, kami mengunjungi Makam Syah Kuala. Posisi makam ini di bibir pantai, dekat pelabuhan. Tak ada renovasi kata Bang Rudi. Dari awal memang makamnya di dalam rumah. Dan menurut saksi mata, saat kejadian tsunami saat air naik, air tak mengenai makam Syah Kuala ini.. “Saat kejadian tsunami tu, air kan naik.. tapi Subhanallah, air jadi bercabang, gak kena sama bangunan Makam Syah Kuala ini, jadi air bercabang kesana dan kesana..” tutur Bang Rudi.

1414986559991372916
1414986559991372916
dok.pribadi. di depan gerbang makam Syiah Kuala

“Ah masa Bang? Mitos kali? Benar ada yang lihat?” tuturku masih belum yakin.

“Iya, benar kali. Saksi matanya pun, Abang tanya langsung, dia benar emlihat, gak seidikit yang lihat pun..” tutur Bang Rudi dengan bahasa Aceh kentalnya.

Kami memasuki pemakaman ini. sedangkan Cengah Maya dan adik Fabian hanya di dalam mobil, karena hari sangat terik. Aku, Bang Rudi dan Kak Salma yang masuk. Disana ada beberapa penunggu makam yang sudah tua usianya. Ada masjid atau mushola disana.

14149866152122282545
14149866152122282545
dok.pribadi. Bangunan Makam Syiah Kuala cukup besar ya? seperti rumah

Memasuki makam, dari terasnya pun sudah ada nisan-nisan ,pertanda ada lebih dari satu orang yang dikubur disini. Mungki yang lain adalah keluarga atau kerabat dekat ulama Syah Kuala. Sedangkan makam Syah Kuala sendiri ada di dalam ruangan besar, namun ada tempat lagi seperti dalam tempat bewarna hijau berpagar besi serta tertutup, nisannya pun dengan batu besar berukir tulisan arab. Yak disini namanya di tulis di batu bulat panjang dengan ukiran bahasa Arab.

1414986766971655302
1414986766971655302
dok.pribadi. inilah Makam ulama Syiah Kuala beliau adalah ulama termashyur. dan sangat disegani. ulama yang benar-benar Kaffah pada Islam. Sehingga saat kejadian tsunami Allah menunjukkan kekuasaannya untuk menjadi pelajaran bagi umat islam lainnya agar bersyukur

141498686891760482
141498686891760482
dok.pribadi. ini adalah makam keluarga ulama Syiah Kuala

Disana ada tulisan, mohon non aktifkan hape saat berziarah ke makam.. ‘Mohon tidak Sholat di depan makam’, dan beberapa ada bacaan tertib ziarah kubur disini.selesai menjelajahi ruang, kami keluar, menyapa bapak tua penjaga makam. Penjaga saat ktu yang kulihat ada dua orang berjanggut. Setelah kami keluar, kami di minta untuk cuci muka dengan air yang ada di depan ruangan, seperti air di dalam bak. Agak bingung, kenapa harus cuci muka? Mungkin supaya bersih ya.

1414986922940996869
1414986922940996869
dok.pribadi. dilaran sholat di depan makam yaaa

Hari hampir sore, hujan mulai mengguyur Serambi Mekkah ini. diperjalanan, aku mendapat banyak suntikan cerita seputaran tsunami. Berbagaaai hal diceritakan. Cerita dari Cengah Mya, Bang Rudi, Kak Salma, dan cerita lainnya. Semuanya membuat aku terpana dan terbenging, ada yang luar biasa menyentuh, ada yang buat bertanya-tanya “Kok bisa??” Hmm yang ini InsyaAllah kita sambung di lain waktu yaa.

14149869761883240916
14149869761883240916
dok.pribadi. see? makam ini benar-benar di pinggir pelabuhan

Sekilas Tentang Ulama Syiah Kuala

[caption id="attachment_351368" align="aligncenter" width="539" caption="dok.pribadi"]

1414987040362182080
1414987040362182080
[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun