Jadi apa makna dari guru di nagogo do adian?
Secara harfiah arti dari falsafah ini adalah "Tempat peristirahatan tergantung kepada penguasa" atau "Segala sesuatu tergantung kepada penguasa".
Menurut penulis falsafah ini dapat bermakna ganda, bisa bermakna positif tetapi bisa juga bermakna negatif.Â
Bermakna positif jika penguasanya adalah seorang Arif dan bijaksana maka aman, tentram dan sejahteralah rakyatnya. Namun bermakna negatif jika penguasanya adalah diktator barbar maka adian akan selalu bermakna sebagai kematian atau kuburan.
Seperti yang dituliskan Raja Salomo dalam Kitab Amsal dan Kitab Pengkhotbah:
"Seorang pemimpin yang tidak mempunyai pengertian keras penindasannya, tetapi orang yang membenci laba yang tidak halal, memperpanjang umurnya" (Amsal 28:16)
"Kalau engkau melihat dalam suatu daerah orang miskin ditindas dan hukum serta keadilan diperkosa, janganlah heran akan perkara itu, karena pejabat tinggi yang satu mengawasi yang lain, begitu pula pejabat-pejabat yang lebih tinggi mengawasi mereka. Suatu keuntungan bagi negara dalam keadaan demikian ialah, kalau rajanya dihormati di daerah itu" (Pengkhotbah 5:8-9).
Falsafah ini juga mengisyaratkan kita agar selalu peka terhadap daerah dimana kita tinggal, bagaimana tipe penguasanya, apakah arif dan bijaksana atau diktator barbar yang tidak kenal belas kasihan.
Disisi lain kalau kita ingin menjadi pemimpin hendaklah kita mempersiapkan diri menjadi pemimpin yang arif dan bijaksana dan jika hendak berjuang menumbangkan pemimpin yang sedang berkuasa apakah engkau mempunyai power untuk menumbangkannya?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H