Sempat dikabarkan menghilang dari publik sejak 2 bulan lalu, akhirnya teka-teki keberadaan Jack Ma mulai terkuak.
Taipan e-commerce raksasa Alibaba ini terakhir kali berbicara secara terbuka di Bund Summit, sebuah konferensi keuangan, di Shanghai pada 24 Oktober dan setelah itu ia menghilang secara misterius dari publik.
Tetapi seorang jurnalis CNBC Internasional David Faber menyebutkan, berdasarkan sumber anonim yang dia dapatkan, Jack Ma tidak menghilang dan juga bukan ditangkap pemerintah China.Â
Menurut David Faber kemungkinan Jack Ma masih berada di Hangzhou kota tempat kantor Alibaba Grup dan hanya berusaha menghindari sorotan publik terkait masalah yang sedang dihadapinya dengan pemerintah China.
Diberitakan sebelumnya, mantan CEO Alibaba Grup dan mantan orang terkaya China ini dalam sebuah pidatonya mengkritik kebijakan rezim komunis China terkait regulator keuangan dan Bank Pemerintah China.
Jack Ma menyebutkan bahwa kebijakan tersebut menghambat inovasi bisnis dan menyerukan reformasi peraturan perbankan di China saat ini yang ia sebut sebagai "Klub Orang Tua".
"Today's financial system is the legacy of the Industrial Age, We must set up a new one for the next generation and young people. We must reform the current system."Â (Jack Ma-worldpoliticsreview.com)
Tentu saja kritikan tersebut membuat Pemerintah China yang otoriter marah karena dianggap telah menyerang otoritas Partai Komunis. Dan akibat kritikannya itu, Pemerintah China diberitakan melakukan sejumlah tindakan keras terhadap bisnis fintech Alibaba.
Semenjak itulah Jack Ma diberitakan menghilang dari aktivitasnya di media sosial Twitter, yang sebelumnya selalu menyampaikan pikirannya secara teratur di microblog tersebut.
Juga secara misterius Jack Ma menghilang dari acara panelis dan penjurian reality show miliknya di Afrika Selatan bernama "Den-Style Africa's Business Heroes".
Tetapi berita mengenai keberadaan Jack Ma ini menurut saya belum sepenuhnya jelas sepanjang dia belum berbicara atau menunjukkan dirinya ke publik.Â