Sekitar awal Mei 2019, saya terkena penyakit aneh yang kemudian saya ketahui sebagai penyakit Bells Palsy. Awalnya ketika pagi hari saya sedang mencukur kumis, saya merasa kelu pada bagian bibir kiri atas. Saya mencoba mengusapnya dan terasa beda, seperti ada yang janggal dan mati rasa.
Saya memanggil istri saya dan memberitahukan perihal yang saya alami. Kami sempat menyalahkan pisau cukurnya yang mungkin tidak steril atau barangkali terkena kencing tikus dan terinfeksi saat bercukur.
Kemudian saya menelpon teman saya seorang anggota TNI, seorang Babinsa yang pernah ditugaskan di rumah sakit sebagai tenaga medis. Beliau menyarankan agar saya ditensi dan segera ditangani tenaga medis untuk menghindari hal yang lebih serius. Dan sayapun mulai panik karena saya berpikir bahwa ini maksudnya saya sedang berada dalam suasana gawat atau gejala stroke.
Saya terus berusaha menenangkan diri dan mencoba mencari kemungkinan ciri-ciri penyakit seperti yang sedang saya alami dan rasakan di mesin pencari google. Dan dengan cepat saya menemukan kemiripan yang sangat persis dengan Bells Palsy.Â
Salah satu ciri-ciri yang paling saya yakini mirip adalah bibir atas dan bawah tidak bisa bulat saat menyebut huruf "O". Hal lainnya yang menguatkan bahwa ini bukan stroke atau gejala stroke adalah kekeluan hanya terjadi pada bagian wajah sebelah saja, tidak termasuk tangan, kaki dan bagian tubuh lainnya.
Sayapun mulai tenang dan terus berusaha meyakinkan diri sendiri bahwa ini bukan stroke ataupun gejala stroke. Saya terus berusaha mencari tahu lebih banyak tentang penyakit aneh ini di google dan YouTube, apa penyebabnya, ciri-cirinya dan yang paling penting "bagaimana cara mengobatinya"
Apakah Bells Palsy itu?
Menurut apa yang saya baca di halodoc.com dan konimex.com serta beberapa sumber lainnya yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, Bells Palsy merupakan kelemahan yang terjadi pada salah satu sisi otot wajah yang sifatnya sementara akibat dari penyakit mononeuropati (gangguan hanya pada satu syaraf) yang menyerang syaraf no.7 (syaraf fascialis).
Jadi disini disebut "sifatnya sementara" dan bukan "permanen" atau tetap.
Inti syaraf nomor 7 berada di batang otak yang berfungsi untuk mengatur pergerakan otot wajah seperti pergerakan daerah bibir, hidung, pipi, alis, kelopak mata (menutup dan membuka), pergerakan bola mata serta mengatur aliran air mata. Otot ini juga memiliki serabut menuju kelenjar ludah bahkan pendengaran.