Mohon tunggu...
Rintar Sipahutar
Rintar Sipahutar Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika

Pengalaman mengajar mengajarkanku bahwa aku adalah murid yang masih harus banyak belajar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pengalaman Saya dengan Hantu, Kepala Dijedotkan ke Dinding hingga Lutut Saya Digigit

30 Agustus 2019   06:00 Diperbarui: 30 Agustus 2019   06:02 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun besok-besoknya dan seterusnya, tak sedikitpun saya merasa takut tidur di tempat tidur tersebut dan sejak kejadian itu saya tak pernah didatangi dan diganggu makhluk aneh itu lagi.

Digigit hantu anak kecil

Ketika memasuki kelas III STM --waktu itu saya sekolah di STM Kimia Negeri Jalan Gandhi, Medan--, saya diajak adik kelas untuk tinggal di tempatnya menumpang, Asrama Brigif Marindal, Medan. Dan kami pun tinggal di sana kurang lebih selama setengah tahun.

Sekalipun berbadan besar, tetapi adik kelas bermarga Simatupang ini sangat penakut. Ceritanya hampir setiap malam dia ketindihan dan sudah berbagi macam cara dia lakukan untuk mengatasinya, mulai dari berdoa, minum obat, dsb, tetapi tak juga berhasil.

Suatu malam sekitar pukul 22.00 WIB setelah selesai belajar di ruang depan, kami mematikan lampu dan beranjak ke kamar untuk tidur. Baru saja saya merebahkan badan di tempat tidur, tiba-tiba dengan keadaan sadar, saya kembali lagi ke ruang depan. Saya melihat anak laki-laki kira-kira berumur 10 tahun ada disitu dalam keadaan telanjang. 

Tanpa rasa takut sedikitpun, saya mendekatinya dan bertanya "ngapain kamu kesini dan darimana kamu masuk?" kata saya tanpa sedikit pun merasa kalau dia itu makhluk halus. 

Dia diam tak menjawab. "Kenapa kamu tak pakai baju, keluar sana!" kata saya dengan suara meninggi. Tiba-tiba dia berlari mendekati saya lalu menggigit lutut saya.

Dengan geram, saya pun menekan kepalanya ke lutut saya agar dia tidak bisa bergerak, lalu dia tiba-tiba dia menghilang. Lalu saya tak bisa bergerak lagi. 

Ketika saya berhasil menggerakkan tubuh saya, teman saya bangun dari kamar dalam keadaan sangat ketakutan dan mengatakan dia baru saja mengalami mimpi buruk dan ketindihan juga.

Besoknya ketika saya menceritakan pengalaman itu kepada ibu disebelah rumah, ibu itu menceritakan bahwa dulu di rumah yang kami tinggali itu, ada anak laki-laki sekitar kelas 4 SD meninggal di disitu.

Sebenarnya masih ada 3 cerita lagi, pengalaman saya dengan hantu, ketika melakukan pendidikan sistem ganda (PSG) di PT Inti Indorayon Utama di Desa Sosor Ladang, Porsea. Saya dengan jelas mendengar suara bebek-bebek ribut setiap hantu-hantu itu datang dan pergi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun