Anda boleh percaya dan boleh tidak, karena tadinya saya juga tidak percaya dengan hal-hal mistis seperti itu. Tetapi berkali-kali saya mengalaminya dengan sangat nyata. Bukan mimpi dan bukan pula khayalan, tetapi asli saya alami dan rasakan sendiri dalam keadaan benar-benar sadar.
Kepala saya dijedotkan ke dinding berulang-ulang
Cerita ini terjadi sekitar bulan Oktober 1992. Ketika itu saya tinggal bersama kakak saya di sebuah rumah kontrakan di jalan Garu II Kecamatan Medan Amplas, Medan.
Sudah sekitar 4 bulan saya tinggal di rumah tersebut tetapi sama sekali belum pernah ada kejadian apa-apa. Hingga suatu malam sekitar pukul 23.00 WIB, sebuah pengalaman mistis terjadi dan hal tersebut tidak pernah saya lupakan sampai saat ini.Â
Waktu itu kakak saya sudah tidur di kamarnya, sementara saya masih menonton televisi di ruang tengah. Karena tidak ada acara yang bagus, saya mematikan televisi dan lampu di ruang tengah, lalu tidur di dipan yang terletak disebelah kiri.Â
Baru saja saya merebahkan diri dan masih sadar 100 persen, tiba-tiba badan saya tidak bisa bergerak. Saya berusaha menggerakkan tangan dan kaki saya, tetapi sepertinya seluruh badan saya kaku. Saya berusaha membuka mata saya tetapi tidak bisa. Saya hanya dapat melihat warna hitam pekat yang sangat gelap.
Tiba-tiba saya merasakan badan saya terangkat hingga kira-kira satu meter di atas dipan. Badan saya dalam keadaan lurus dan kaku, dan anehnya tidak jatuh dan juga tidak bisa berbuat apa-apa.Â
Lalu entah mengapa tiba-tiba kepala saya dijedotkan berulang-ulang ke dinding. Saya jelas merasa sangat sakit tetapi saya tidak bisa melawan dan berbuat apa-apa.
Kemudian badan saya kembali di rebahkan ke dipan dan saya terus berusaha membuka mata. Dan ketika berhasil membuka mata, saya melihat perempuan berambut pendek kira-kira umur 20-an tahun membelakangi saya, berjalan ke arah pintu lalu menghilang.
Anehnya malam itu saya tidak merasa takut sedikitpun. Justru saya merasa geram telah diperlakukan seperti itu oleh makhluk aneh itu. Besoknya ketika saya menceritakan pengalaman saya itu kepada ibu pemilik kontrakan, ibu itu bercerita bahwa dulu dalam kontrakan itu pernah ada seorang anak gadis meninggal karena bunuh diri.
Namun besok-besoknya dan seterusnya, tak sedikitpun saya merasa takut tidur di tempat tidur tersebut dan sejak kejadian itu saya tak pernah didatangi dan diganggu makhluk aneh itu lagi.
Digigit hantu anak kecil
Ketika memasuki kelas III STM --waktu itu saya sekolah di STM Kimia Negeri Jalan Gandhi, Medan--, saya diajak adik kelas untuk tinggal di tempatnya menumpang, Asrama Brigif Marindal, Medan. Dan kami pun tinggal di sana kurang lebih selama setengah tahun.
Sekalipun berbadan besar, tetapi adik kelas bermarga Simatupang ini sangat penakut. Ceritanya hampir setiap malam dia ketindihan dan sudah berbagi macam cara dia lakukan untuk mengatasinya, mulai dari berdoa, minum obat, dsb, tetapi tak juga berhasil.
Suatu malam sekitar pukul 22.00 WIB setelah selesai belajar di ruang depan, kami mematikan lampu dan beranjak ke kamar untuk tidur. Baru saja saya merebahkan badan di tempat tidur, tiba-tiba dengan keadaan sadar, saya kembali lagi ke ruang depan. Saya melihat anak laki-laki kira-kira berumur 10 tahun ada disitu dalam keadaan telanjang.Â
Tanpa rasa takut sedikitpun, saya mendekatinya dan bertanya "ngapain kamu kesini dan darimana kamu masuk?" kata saya tanpa sedikit pun merasa kalau dia itu makhluk halus.Â
Dia diam tak menjawab. "Kenapa kamu tak pakai baju, keluar sana!" kata saya dengan suara meninggi. Tiba-tiba dia berlari mendekati saya lalu menggigit lutut saya.
Dengan geram, saya pun menekan kepalanya ke lutut saya agar dia tidak bisa bergerak, lalu dia tiba-tiba dia menghilang. Lalu saya tak bisa bergerak lagi.Â
Ketika saya berhasil menggerakkan tubuh saya, teman saya bangun dari kamar dalam keadaan sangat ketakutan dan mengatakan dia baru saja mengalami mimpi buruk dan ketindihan juga.
Besoknya ketika saya menceritakan pengalaman itu kepada ibu disebelah rumah, ibu itu menceritakan bahwa dulu di rumah yang kami tinggali itu, ada anak laki-laki sekitar kelas 4 SD meninggal di disitu.
Sebenarnya masih ada 3 cerita lagi, pengalaman saya dengan hantu, ketika melakukan pendidikan sistem ganda (PSG) di PT Inti Indorayon Utama di Desa Sosor Ladang, Porsea. Saya dengan jelas mendengar suara bebek-bebek ribut setiap hantu-hantu itu datang dan pergi.
Juga ketika saya kos di Jalan Sisingamangaraja Gg Sumatera, Medan, saat lampu PLN mati saya didatangi seorang anak gadis berambut pendek yang kemudian menghilang di sudut pintu kamar.Â
Dan yang terakhir ketika saya tidur di Gg Rahmat Marindal, Medan, di rumah itu ada seorang nenek yang mengalami gangguan jiwa. Semalam-malaman penuh saya diganggu banyak hantu dan diangkat dari satu sudut ke sudut lainnya, bolak-balik.
Tetapi mungkin lain kali saja saya ceritakan, kita cukupkan dulu sampai disini.
(RS)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H