Maksuddan Tujuan Redenominasi Rupiah yang Sudah Sangat Mendesak
Melihat rendahnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing maka sudah seharusnya pemerintah melakukan redenominasi secepatnya. Bahkan saya pikir program ini sama pentingnya dengan rencana pemindahan ibukota negara.
Redenominasi dimaksudkan agar rupiah lebih efisien, lebih berdaulat dan bergengsi. Yaitu dengan cara menyederhanakan rupiah dengan menghilangkan beberapa angka nolnya sehingga lebih ringkas. Atau lebih sederhananya, misalnya mengubah Rp 1.000 menjadi Rp 1.
Dengan demikian diharapkan tidak ada lagi yang menyepelekan rupiah karena banyaknya angka nolnya. Juga diharapkan akan mempermudah transaksi dan jual beli serta pembukuan. Kemudian mendorong perekonomian agar menjadi lebih ringkas dan efisien karena tidak perlu menggunakan banyak angka nol.
Redenominasi berbeda dengan senering. Senering adalah pemotongan atau pengguntingan nilai uang yang mempengaruhi daya belinya. Sementara redenominasi hanya menyederhanakan angkanya saja sedangkan nilainya terhadap harga beli barang tetap sama.
Senering dilakukan karena kondisi ekonomi tidak sehat. Yaitu untuk mengurangi jumlah uang beredar yang membuat harga melonjak. Sedangkan redenominasi dilakukan justru ketika keadaan ekonomi sedang baik dan stabil. Yaitu disaat inflasi terkendali dan nilai tukarnya juga terjaga.
Beberapa Negara yang Sukses Melakukan Redenominasi
Dikutip dari finance.com, terhitung sudah ada 13 negara di dunia yang telah melakukan redenominasi. Bahkan ada beberapa negara yang melakukannya berkali-kali, seperti Brazil 6 kali operasi dengan menghilangkan 18 angka nol, Argentina 4 kali operasi dengan menghilangkan 13 angka nol, Israel 4 kali operasi dengan menghilangkan 9 angka nol dan Rusia 3 kali operasi dengan menghilangkan 3 angka nol.Â
Berikut daftar lengkapnya:
- Islandia menghilangkan 2 angka nol dalam satu kali operasi (1981)
- Rusia menghilangkan 3 angka nol dalam 3 kali operasi (1947, 1961, 1998)
- Meksiko menghilangkan 3 angka nol dalam 1 kali operasi (1993)
- Polandia menghilangkan 4 angka nol dalam 1 kali operasi (1995)
- Ukraina menghilangkan 5 angka nol dalam 1 kali operasi (1996)
- Peru menghilangkan 6 angka nol melalui 2 kali operasi (1985, 1991)
- Bolivia menghilangkan 9 angka nol melalui 2 kali operasi (1963, 1987)
- Israel menghilangkan 9 angka nol melalui 4 kali operasi (1980, 1985)
- Argentina menghilangkan 13 angka nol melalui 4 kali operasi (1970, 1983, 1985, 1992)
- Brasil menghilangkan 18 angka nol, melalui 6 kali operasi (1967, 1970, 1986, 1989, 1993, 1994)
- Ghana menghilangkan 4 angka nol
- Zimbabwe menghilangkan 3 angka nol
- Afghanistan menghilangkan 3 angka nol.
Perjalanan Panjang Rencana Redenominasi Rupiah