"Saya akan langsung menghadap Menteri Keuangan sekarang, agar dia bantu. Agar jangan terbiasa mereka itu", kata Nek Ratna menunjukkan wajah serius.
Tetapi tiba-tiba Sirabun jadi curiga. "Tunggu dulu Nek, tadi yang nenek telpon itu Direktur Bank Dunia, ya? Koq dia bisa berbahasa Indonesia?", tanya Sirabun.
"Ya, iyalah. Tadi kan sudah saya bilang, dia itu orang Pongok, masih satu kampung dengan saya, masa kamu tak percaya, sih", kata nenek Nek Ratna dengan wajah senyum.
"Setahu saya Direktur Bank Dunia itu orang luar negeri, Nek. Dia itu tidak bisa berbahasa Indonesia, bahasa Inggris dia bisa", kata Sirabun tak yakin. "Yang nenek hubungi tadi Bank Dunia mana, yang kantor pusatnya dimana maksud saya?", tanya Sirabun.
"Itu tadi Direktur Bank Dunia Maya, kantor pusatnya di Gunung Kawi, kamu cerewet amat sih!", kata Nek Ratna mulai marah.
"Nek... Nek..., Saya pikir tadi nenek bisa membantu rupanya malah tambah kacau. Maksud saya Bank Dunia benaran yang di Amrik, bukan Bank Dunia Maya yang di Jonggol", kata Sirabun kesal sambil berlalu.
(RS)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H