Maksud umpasa ini adalah, apapun yang diwariskan oleh nenek moyang kita terdahulu berupa falsafah, adat-istiadat dan sebagainya, harus diikuti dan diteruskan ke generasi-generasi berikutnya tanpa perlu ditelaah apakah itu baik atau buruk, mitos atau fakta, bertentangan dengan ajaran agama atau tidak.
Tetapi setelah masuknya pencerahan melalui agama dan pesatnya perkembangan teknologi, umpasa tersebut dianggap dibaharui menjadi:
Ompu Raja Ijolo martungkot siala gundi,
Akka na uli pinungka ni ompunta parjolo, siihutonon ni hita akka na uppudi.
Yang artinya menjadi;
Nenek moyang terdahulu memakai tongkat dari (pohon) siala gundi
Apa yang baik, yang dimulai (diwariskan) nenek moyang kita terdahulu, diikuti (diteruskan) oleh generasi berikutnya.
Dalam perubahan ini ditambahkan 3 kata "apa yang baik", yang diwariskan oleh nenek moyang terdahulu diikuti dan diteruskan ke generasi berikutnya. Sedangkan yang tidak baik, tidak boleh diikuti dan diteruskan ke generasi berikutnya tetapi harus dibuang.
Dalam versi lain disebutkan: Â
Pinungka ni omputa parjolo, dipadenggan akka na uppudi
Yang artinya: Apa yang dimulai (diwariskan) nenek moyang kita terdahulu, diperbaiki oleh generasi berikutnya.