ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk tertawa; ada waktu untuk meratap; ada waktu untuk menari;
ada waktu untuk membuang batu, ada waktu untuk mengumpulkan batu; ada waktu untuk memeluk, ada waktu untuk menahan diri dari memeluk;
ada waktu untuk mencari, ada waktu untuk membiarkan rugi; ada waktu untuk menyimpan, ada waktu untuk membuang;
ada waktu untuk merobek, ada waktu untuk menjahit; ada waktu untuk berdiam diri, ada waktu untuk berbicara;
ada waktu untuk mengasihi, ada waktu untuk membenci; ada waktu untuk perang, ada waktu untuk damai.
Apakah untung pekerja dari yang dikerjakannya dengan berjerih payah?
Aku telah melihat pekerjaan yang diberikan Allah kepada anak-anak manusia untuk melelahkan dirinya.
Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.
Segala sesuatu ada masanya, segala sesuatu ada waktunya. Segala sesuatu akan berubah. Segala sesuatu pasti berubah. Tidak ada yang abadi, tidak ada yang kekal dan tidak ada yang tetap. Yang abadi hanya yang abadi, yang kekal hanya yang kekal dan yang tetap hanya yang tetap.
Jika suatu saat kamu berubah dari seekor singa jantan menjadi seonggok daging, itu bukan karena aku menyumpahimu. Jika suatu saat surai-suraimu berguguran dan jatuh, dan gigi-gigimu tanggal satu persatu, itu bukan karena aku mendoakannya seperti itu.
Semuanya hanya karena ketidak-abadian, semuanya hanya karena ketidak-kekalan, semuanya hanya karena ketidak-tetapan. Hanya sayangnya, mengapa kamu tidak menyadarinya dari awal.Â
Seandainya saja kamu tak berlaku seperti singa, di hari kematianmu tak akan sepi dari pelayat, di hari penguburan mu tak akan sepi dari pengantar.Â