2. Aksi Demonstrasi 1974
Aksi ini lebih dikenal dengan Peristiwa Malari (Malapetaka Lima Belas Januari), yang dipimpin oleh Hariman Siregar, Aini Chalid, dan Sjahrir. Kemudian mereka dikenal sebagai tokoh Malari.
Malari ini dilakukan saat kunjungan Perdana Menteri Jepang, Tanaka Kakuei ke Indonesia. Kala itu, mahasiswa menganggap Jepang sebagai pemeras ekonomi Indonesia karena mengambil 53% eskpor dan memasok 29% impor Indonesia.
Tingginya investasi Jepang di Indonesia khususnya di pulau Jawa dikuatirkan akan membunuh pengusaha-pengusaha kecil pribumi dan dianggap dapat mematikan keberlangsungan perekonomian di pulau jawa kala itu.Â
Awalnya aksi ini dilakukan dengan damai di halaman Universitas Trisakti. Namun di beberapa tempat di Jakarta banyak terjadi kerusuhan dengan pembakaran produk-produk Jepang.
Kerusuhan ini setidaknya memakan korban hingga 11 orang meninggal dunia, 75 luka berat, ratusan luka ringan, 775 orang ditahan, 807 mobil dan 187 motor dibakar, dan 160 kg emas raib entah ke mana. (Bangkapos.com, 1/11/2016)
Belakangan barulah ada pernyataan dari Jenderal Soemitro (almarhum) dalam buku Heru Cahyono, bahwa ada kaitan antara Pangkopkamtib Jenderal Soemitro terhadap Peristiwa Malari. Ada kemungkinan kalau Ali Moertopo sendiri dengan CSIS-nya yang mendalangi peristiwa Malari. (Wikipedia bahasa Indonesia)
3. Aksi Demonstrasi 1998
Gerakan ini mendapatkan momentumnya ketika Indonesia diterpa krisis moneter pada 1997, dimana pondasi ekonomi Indonesia yang dikatakan kuat ternyata sangat rapuh.Â