Jelas mereka berlima mengetahui ketidakbenaran aksi tersebut. Tetapi bagi mereka kebenaran itu menjadi relatif atas nama kebebasan. Tidak benar menurut pemerintah menjadi benar menurut mereka. Benar menurut mereka tidak pula benar menurut pemerintah.
Mengapa hal yang demikian dapat terjadi? Adakah kebenaran itu relatif?
Ini semua dilatarbelakangi masalah kepentingan dan mempertahankan eksistensi. Neno Warisman yang tadinya merupakan seorang artis yang sudah terlupakan ingin diakui keber-Ada-annya kembali. Demikian juga dengan Ahmad Dhani yang telah kehilangan "mata pencaharian"nya di dunia ke-artis-an ingin mencari keber-Ada-annya di dunia politik secara total.
Bagaimana dengan Rocky Gerung? Apakah dia ingin menjadi artis atau politisi? Yang jelas Rocky Gerung adalah bagian dari manusia yang ingin terkenal. Dia ingin eksis dan sepertinya #2019GantiPresiden adalah sebuah panggung besar yang menjanjikan ketenaran. Sebuah kesempatan langka yang tidak boleh disia-siakan.Â
Ratna Sarumpaet yang mengakui dirinya sebagai aktivis, juga tidak mau ketinggalan menggunakan "panggung megah" #2019GantiPresiden. Terlepas dari semua kontroversi, Ratna Sarumpaet menjadi idola bagi sebagian orang walaupun mungkin lebih banyak yang tidak menyukainya.
Sama halnya dengan politisi Mardani Ali Sera sebagai inisiator dan pendiri #2019GantiPresiden. Sebagai politisi, sejauh ini dia dianggap cukup berhasil dengan "kreatifitas"nya tersebut.Â
Jika #2019GantiPresiden benar-benar menjadi kenyataan, seharusnya Mardani Ali Sera akan menjadi salah satu orang terpenting dalam pemerintahan yang berkuasa nantinya.
(RS/dari berbagai sumber)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H