Mohon tunggu...
Rintar Sipahutar
Rintar Sipahutar Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika

Pengalaman mengajar mengajarkanku bahwa aku adalah murid yang masih harus banyak belajar

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kekecewaan Tidak Hanya di Liverpool, Mesir Jauh Lebih Marah

27 Mei 2018   09:14 Diperbarui: 27 Mei 2018   12:12 1387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tetapi bagi Madrid dan fans-nya, Ramos adalah pahlawan. Pahlawan yang telah berhasil "membunuh" panglima perang Liverpool di babak awal. Dan kekuatiran pun jauh berkurang dimenit-menit berikutnya hingga peluit akhir. Ramos sukses besar. Salah gagal besar.

Kekecewaan dan kemarahan yang mendalam juga dialamatkan kepada Loris Karius, kiper mereka. Dua blunder terburuk sepanjang masa telah dilakukannya. Sangat memalukan dan sangat jauh dari kata profesional.

Gol Benzema pada menit ke-51 sama sekali tidak perlu terjadi kalau saja Loris tidak "dengan sengaja" melemparkan bola ke kaki Benzema di kotak pinalti. Dan ini adalah blunder terburuk sepanjang final Liga Champion. Pasti tidak akan ada lagi setelah itu.

Bagi Benzema ini adalah gol bonus yang tidak pernah dibayangkannya sebelumnya. Ia hanya pura-pura berusaha menghalangi dan memasangkan kakinya. Kiper sekelas Loris tidak mungkin melakukan kecerobohan seperti itu. Nyatanya Loris melakukannya dengan sempurna.

Di menit ke-83 juga Loris melakukan kesalahan yang tidak perlu. Tendangan Bale dari luar kotak pinalti sempat di tangkapnya. Tetapi tangkapnya tidak profesional. Tidak terkunci dengan sempurna dan akhirnya lepas menjadi gol yang ke-3 bagi Madrid.

Hubungannya dengan kemarahan warga negara Mesir? Tentu saja mereka marah besar karena pemain bintang mereka Mohamed Salah cidera serius. Jika Mohamed Salah benar-benar tidak bisa main di Piala Dunia Rusia 2018, tentulah ini sebuah kerugian besar bagi mereka.

Mereka akan mengumpat Ramos dan juga Madrid. Mungkin fans Madrid di Mesir akan berpindah ke lain hati. Semuanya hanya karena perlakuan Ramos kepada Salah.

Tetapi itulah sepakbola dengan segala keunikannya dengan filosofi "bola bundar". Ada yang kecewa dan ada yang puas. Ada yang menangis dan ada yang tertawa. Ada yang menang dan ada yang kalah. Ada yang memaki dan ada yang memuji.

Pembelajaran bagi kita adalah jangan memutlakkan sesuatu. Itu tidak ada dalam kamus sepakbola. Karena Liverpool dianggap memiliki skuad terbaik musim ini bukan berarti mereka harus mutlak menang.

Tentang Mohamed Salah yang diagungkan banyak penggemar? Bisa saja ini menjadi hari buruk baginya setelah dielu-elukan dan disanjung sedikit agak "lebay". Gagal di final Liga Champion bersama Liverpool, bisa saja juga gagal menjadi bintang bersinar di Piala Dunia Rusia 2018 bersama Mesir.

Tidak ada yang abadi....

(RS)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun