Dunia ini ganas dan buas. Tidak hanya oleh hewan berbisa dan hewan pemangsa yang membahayakan. Atau berbagai bencana alam seperti gempa bumi, puting beliung, banjir dan tanah longsor yang membawa malapetaka. Tetapi justru yang paling menakutkan dan menjadi ancaman utama bagi manusia adalah manusianya itu sendiri.
Manusia adalah makhluk omnivora. Makhluk pemakan segalanya. Tidak hanya tumbuhan dan hewan yang dimakan tetapi juga manusia lainnya. Kalau dulu dikenal manusia "kanibal" secara denotasi tetapi justru konotasi dari kanibal itu sendiri yang jauh lebih menakutkan.
Jika tanpa Agama, Aturan Moral dan Etika, maka dunia ini tidak ada ubahnya seperti alam liar dengan hukum rimba yang mengerikan. Yang kuat memangsa yang lemah, yang kuat juga saling mematikan dan yang lemah juga saling membunuh. Dan jadilah manusia menjadi monster yang sangat menakutkan bagi manusia lainnya: "tidak hanya kucing yang memakan tikus tetapi diluar sana kucing pun memakan kucing".
Tetapi agama juga tidak sepenuhnya menghindarkan manusia dari kekacauan, sebaliknya agama juga sering menjadi sumber kekacauan. Seperti di kemukakan oleh R.A. Kartini dalam sebuah tulisannya: Agama memang menjauhkan kita daripada dosa, tetapi berapa banyak dosa yang kita lakukan atas nama agama?”
Tetapi kali ini kita akan membahas ada 2 "benda" yang sangat-sangat liar dan tajam dan ketajamannya jauh melebihi pisau cukur dan bahkan tidak hanya dapat menggerakkan jutaan pisau cukur untuk menggorok leher ratusan ribu manusia.
Tetapi juga dapat memerintahkan ratusan pesawat tempur tercanggih dari kapal induk untuk melontarkan ribuan ton senjata nuklir, melenyapkan nyawa jutaan manusia dan merontokkan kota-kota dalam hitungan sepersekian detik. Dan jika kedua benda Ini tidak dijinakkan, akan mendatangkan masalah serius bagi kehidupan.
1. Lidah
Seperti yang dituliskan dalam Kitab Yakobus 3: walaupun lidah merupakan anggota kecil dari tubuh, namun lidah dapat memegahkan perkara-perkara yang besar. Lihatlah, betapapun kecilnya api, ia dapat membakar hutan yang besar.
Lidahpun adalah api; ia merupakan suatu dunia kejahatan dan mengambil tempat di antara anggota-anggota tubuh kita sebagai sesuatu yang dapat menodai seluruh tubuh dan menyalakan roda kehidupan kita, sedang ia sendiri dinyalakan oleh api neraka.
Semua jenis binatang liar, burung-burung, serta binatang-binatang menjalar dan binatang-binatang laut dapat dijinakkan dan telah dijinakkan oleh sifat manusia, tetapi tidak seorangpun yang berkuasa menjinakkan lidah; ia adalah sesuatu yang buas, yang tak terkuasai, dan penuh racun yang mematikan.
Seperti lirik lagu yang dinyanyikan artis senior Bob Tutupoli: "Memang lidah tak bertulang, tak terbatas kata-kata. Tinggi gunung 1000 janji, lain di bibir lain di hati..."
2. Mata Pena
Sama seperti lidah, mata pena juga sangat-sangat tajam dan sama-sama berbahayanya karena sama-sama menyuarakan ide, gagasan dan isi hati yang bersumber dari pikiran. Mata pena dapat mewakili lidah untuk memegahkan perkara. Apalagi di zaman yang serba online seperti sekarang ini?
Ketika ide-ide dan gagasan berbaya itu berubah menjadi hitam di atas putih, perintah eksekusi dijalankan maka semuanya tinggal menunggu ending dari The power of 'eye of pen', dan esok pagi semuanya sudah rata dengan tanah.
Berhati-hatilah dengan lidahmu dan dengan mata penamu juga. Karena mereka sama-sama berbahaya. Jauh lebih berbahaya dari ribuan pisau cukur dan juga dari ribuan ton nuklir.
Hanya kamu yang bisa mengekangnya seperti mengenakan kekang pada mulut kuda, sehingga ia menuruti kehendak kita, dengan jalan demikian kita dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.
Hanya kamu yang dapat merantainya seperti sebuah rantai besi di tangan dan di kaki residivis, tidak hanya oleh jeruji besi, sehingga tak bebaslah bergerak seluruh tubuhnya berbuat sesuka hatinya.
Selamat sore...!
Pancur-Lingga Utara, 08/08/2017
Artikel ini sudah tayang di laman Facebook A.n. Rintar Sipahutar Ysecypyp fog dan sudah mengalami beberapa perubahan (editing)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H