Mohon tunggu...
Rintar Sipahutar
Rintar Sipahutar Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika

Pengalaman mengajar mengajarkanku bahwa aku adalah murid yang masih harus banyak belajar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Narkoba dan Pornografi Merupakan Mesin Pembunuh Nomor Satu Generasi Muda

5 Mei 2018   12:24 Diperbarui: 5 Mei 2018   12:48 1101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Dok : presiden.go.id)

Saya mempunyai empat orang anak. Dua orang sudah beranjak remaja sedangkan 2 orang lagi adalah anak kembar yang masih berumur 8 tahun.

Jika ada hal yang paling mengkuatirkan saya mengenai masa depan mereka adalah: bagaimana kelak jika mereka sudah jauh dari pengawasan kami kedua orang tuanya?

Bagaimana mereka mampu menghadapi pengaruh perubahan sosial yang berevolusi begitu kencang dengan segala gejala dan fenomenanya? 

Apakah mereka dapat terhindar dari segala pengaruh buruk "kids zaman now"? Bagaimana mereka menangkal segala godaan bertubi-tubi dari berbagai arah? Dan saya yakin hal ini pasti menjadi kekuatiran semua orang tua terhadap anak-anaknya.

Ketika anak saya yang pertama Yizreel akan menyelesaikan sekolahnya di tingkat SMP, saya berniat dan berusaha mencari sekolah di kota, demi mendapatkan pendidikan yang lebih baik di sekolah favorit, seperti yang pernah saya katakan dalam artikel: Mencari SMA Favorit Yang Terjangkau di Kepulauan Riau.

Tetapi setelah kami pikirkan lebih matang maka kami memutuskan agar anak kami sekolah di tempat kami saja, mengingat usia anak kami berada pada periode transisi yang masih sangat rentan dengan kenakalan remaja dan segala permasalahannya.

Sekalipun mutu pendidikan disini tertinggal jauh, tetapi saya pikir anak saya lebih membutuhkan perhatian yang lebih ekstra. Ini bukan masalah tidak berani melepaskan anak menghadapi dunia luar tetapi masalah yang lebih serius dapat terjadi jika tidak dipersiapkan lebih baik.

Saya pikir ada 2 hal mesin pembunuh masa depan generasi muda yang sangat menakutkan saat ini. Dan terhadap kedua hal, orang tua harus benar-benar waspada dan melakukan pengawasan yang serius.

Yang pertama adalah masalah narkoba. Hasil penelitian Puslitkes Universitas Indonesia (UI) dan Badan Narkotika Nasional (BNN) pada 2016 lalu, menyebutkan bahwa pengguna narkoba dari kalangan pelajar dan mahasiswa mencapai 27,32 persen. 

Jumlah ini diindikasikan akan terus meningkat mengingat maraknya peredaran narkoba jenis baru yang sudah mencapai 200 jenis di seluruh dunia.

Penggunan narkoba di kalangan pelajar dan mahasiswa disebabkan usia mereka yang labil dan mudah dipengaruhi. Aawalnya mereka hanya mencoba-coba hingga akhirnya menjadi pemakai teratur atau aktif dan kecanduan

Menurut data BNN tahun 2017, pengguna narkoba di Indonesia diperkirakan 6,4 juta orang maka sekitar 1,64 juta orang diantaranya adalah pelajar dan mahasiswa. Sangat mengerikan bukan?

Yang kedua adalah masalah pornografi. Serangan berbagai macam produk pornografi berup cerita, gambar, video, chat sex dan sebagainya perkembangannya sangat masif.

Jika transaksi narkoba dilakukan dengan sangat rahasia karena pengawasan yang sangat ketat tetapi berbeda halnya dengan pornografi.

Tanpa kita sadari semua produk pornografi dapat bebas masuk kedalam kamar anak dengan mudahnya hanya dengan bermodalkan sebuah handphon. Semuanya dapat diakses melalui internet tanpa filter. 

Berbagai macam cara telah dilakukan pemerintah untuk menutup website yang berbau pornografi tetapi nampaknya sia-sia. Ibarat kata pepatah: "Mati satu tumbuh seribu".

Sama seperti narkoba, pornografi juga sifatnya candu. Pertama-tama anak-anak hanya mencoba-coba karena ingin tahu tetapi selanjutnya menjadi ketergantungan.

Pornografi tentu saja memberi pengaruh yang sangat buruk bagi perkembangan generasi muda. Kerusakan moral yang dipraktekkan dengan sex bebas, kumpul kebo, kawin-cerai, pemerkosaan, bukan hal yang asing lagi dalam pemberitaan media.

Hamil dini diluar nikah dan berkembangnya penyakit kelamin hingga menyebarnya penyakit HIV/AIDS nampaknya semakin tahun bukannya makin berkurang tetapi justru sebaliknya.

Untuk mengatasi hal itu semua, orang tua harus memberikan perhatian yang lebih serius kepada anak-anak. Tidak cukup hanya membekali anak dengan pendidikan agama tetapi harus ada pengawasan yang melekat secara terus menerus dan tidak boleh lalai.

Semoga semua masalah ini ke depan mendapatkan solusi yang lebih baik sehingga anak-anak remaja dan pemuda-pemudi kita dapat terhindar dari segala pengaruh buruk narkoba dan Pornografi.

(RS)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun