Ini menyadarkan kita bahwa sehebat apapun manusia sama sekali tidak akan dapat menandingi kehebatan TUHAN sebagai pencipta manusia. TUHAN berada di titik tak terhingga sedangkan manusia berada di titik nadir.
Itu juga berarti sehebat apapun teknologi yang diciptakan manusia maka manusia masih jauh lebih hebat dari teknologi itu sendiri. Seharusnya teknoligi tidak boleh dan tidak dapat mengendalikan manusia. Dan manusia pun tidak boleh tunduk kepada teknologi walaupun pada kenyataannya tidak demikian.
Terlepas dari ketidakpastiannya, matematika itu adalah ilmu pasti dan bukan ilmu tak pasti. Kepastiannya yang tidak mutlak justeru menyadarkan kita bahwa yang mutlak itu adalah kebenaran TUHAN yang tidak terbatas. Dalam keterbatasannya, manusia harus tunduk kepada TUHAN yang tidak terbatas.
Salam....
(RS)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H