Mohon tunggu...
Rintar Sipahutar
Rintar Sipahutar Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika

Pengalaman mengajar mengajarkanku bahwa aku adalah murid yang masih harus banyak belajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pesan Ayah

11 Desember 2017   14:37 Diperbarui: 19 Januari 2021   23:11 1505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar : quretaa.com

Artinya kita harus bisa bermanfaat bagi orang lain disekitar kita. Tetapi seandainyapun itu tidak bisa paling tidak kita jangan menjadi pembuat masalah, menjadi pembuat onar, seperti provokator, pemecah-belah (sibola huta). 

"Tetapi marilah kita menjadi pembawa damai bagi orang-orang di sekeliling kita," nasihat ayah.

Itulah dua dari banyak pesan ayah, yang saya pikir selalu up to date dan tak pernah usang hingga hari ini. 

Ayah saya telah tiada sekitar 9 tahun yang silam tetapi pesan ini selalu ada di dalam hati saya dan semoga saya dapat menjalankannya dan meneruskannya ke generasi berikutnya.

Pancur-Lingga Utara, dini hari, 29/05/2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun