Setelah menunggu 5 tahun, akhirnya Maruarar Sirait, yang sering dipanggil dengan sebutan Bang Ara, diangkat menjadi menteri. Pengalaman hampir menjadi menteri pernah dirasakannya, di kabinet Jokowi periode 2019-2024.
Ketika itu, Bang Ara telah berjarak sangat dekat dengan istana, dan memakai kemeja putih, sesuai dengan perintah istana ketika itu. Beliau gagal menjadi menteri di menit-menit terakhir. Ceritanya seperti apa, hanya para elit partai pemenang ketika itu, Â dan Jokowi yang paham. Bang Ara hanya merasakan sesaknya, meskipun sama sekali tidak ada tampak protes yang menguar ke publik.
Seiring waktu, sejarah seperti berpihak padanya. Meskipun harus berpindah dari partai yang membesarkannya, akhirnya jabatan menteri diembannya di Kabinet Merah Putih yang dikomandani Prabowo. Bang Ara ditunjuk sebagai penguasa di Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman. Pemisahan ini, sebuah misi untuk lebih fokus membangun rumah rakyat atau memberikan hadiah bagi pendukung garis keras, susah menyimpulkannya.
Sejenak setelah penyematan jabatan melalui pelantikan di istana negara pada Senin 21 Oktober 2024 lalu, Menteri Ara langsung bergerak. Media-media mencatat beberapa inisiasinya.
Salah tiga yang menarik dari inisiatifnya yakni aksinya menghibahkan lahannya untuk pembangunan rumah-rumah masyarakat. Menteri, yang merupakan alumnni Universitas Parahiyangan, Â ini mengajak para pengusaha juga untuk menghibahkan tanahnya.
Selanjutnya, pria yang juga merupakan anak dari politikus PDIP Sabam Sirait, ini mendorongkan ide penggunaan tanah-tanah yang disita dari para koruptor. Menarik!
Mungkin karena semangat yang menyala setelah mendapatkan jabatan menteri, setelah pernah gagal ketika masih di PDIP, Menteri Ara yang kini menjadi salah satu dewan pengurus di Gerindra, berkeinginan secara cepat dapat mewujudkan visi dan misi kementerian yang diembannya. Tentunya juga menunaikan tugas-tugas yang diembankan di pundaknya. Karena, kebutuhan rumah sampai saat ini masih sangat tinggi, yakni 12,7 juta, seperti dilansir dari kompas.id (2 Februari 2024).
Sementara itu, peningkatan setiap tahunnya berkisar 700 -- 800 ribu per tahunnya. Â Target pada 2025, terbangun 3 juta rumah.
Akan kah berhasil? Kira-kira, apa yang akan menjadi kendalanya?
Ketersediaan Lahan