Saya selanjutnya sebagai Ayah akan terus mendukungnya. Ini adalah sebuah pembelajaran dan sebuah proses yang nanti akan meninggalkan artefak yang pastinya berguna di kemudian hari. Bukan hanya untuk anak saya, tetapi juga untuk diri saya sendiri. Tetapi, ini juga bisa menjadi perjalanan mencari jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang butuh jawaban. Apakah akan berjalan mulus? Apakah aku sanggup menajalankannya? Apakah akan ada yang mendukung? Mungkin juga ini adalah awal dari bisnis besar.
Mendapingi anak untuk terus bergerak memang tidak harus selalu hadir dan mengatur. Cukup menyemangati dan mendengarkan celotehannya ketika dia menghadapi masalah. Tidak perlu memberi nasehat, tetapi berdialog saja.
Semangat seperti ini memang harus selalu dihembuskan kepada anak-anak muda yang sedang mencari pekerjaan saat ini. Cerita-cerita soal menembus keterbatasan ini banyak dikabarkan di media. Tidak seharusnya mereka menyerah begitu saja. Tetapi, tentunya perlu upaya keras dan tidak sebentar. Disitulah esensinya. Bergerak akan membuat kita selalu awas, siap dan menjaga keseimbangan agar tidak jatuh.
Pandemi ini masih akan terus berlangsung. Kapan berakhirnya, sejauh ini belum ada tanda-tanda yang menyakinkan. Hanya berdiam mengutuki persoalan yang ada hanya akan membuat hidup lebih runyam. Jika harus dimulai dari kecil, itu harus diterima sebagai sebuah keniscayaan.
Tetapi, seperti disampaikan Erix Soekamti, teruslah bergerak. Bergerak mencari passion-mu yang bisa dijadikan bisnis. Alam semesta akan mendukungmu.
artikel ini tayang juga di laman kumparan.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H