Mohon tunggu...
Rinsan Tobing
Rinsan Tobing Mohon Tunggu... Konsultan - Seorang pekerja yang biasa saja dan menyadari bahwa menulis harus menjadi kebiasaan.

Seorang pekerja yang biasa saja dan menyadari bahwa menulis harus menjadi kebiasaan.

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Di Survei Terakhir, Jokowi Masih Terlalu Tangguh bagi Prabowo

15 April 2019   16:48 Diperbarui: 15 April 2019   17:12 784
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pertarungan para calon presiden di sebuah kontestasi pemilu dikelilingi oleh banyak bunga-bunga yang membuatnya menjadi indah dan sekaligus suram. Jika pertarungan itu lebih ke arah bumi hangus, maka kegosonganlah yang didapat. Jika sebaliknya, maka keindahan dari demokrasi akan bertambah.

Dalam konteks pemilihan presiden Indonesia 2019, survei-survei telah menjadi bunga-bunga yang menyesakkan atau menyenangkan calon-calon. Dari lima jenis calon yang akan dipilih di pemilihan serentak kali ini, pemilihan presiden adalah yang paling banyak menarik minat dan perhatian seluruh anak bangsa. Gilirannya, berlomba-lomba lembaga survei mengadakan penelitian untuk melihat kemungkinan calon yang mana yang akan menjadi pemenang.

Survey di Kompas yang dilakukan pada Maret 2019 yang memantik diskusi 'sengit' antara Bambang Setiawan dan Denny JA terkait cara melihat hasil survei memberikan bumbu dari pertarungan survei-survei yang ada. Survei juga menjadi jualan masing-masing lembaga.

Keseluruhan survei memenangkan pasangan Jokowi Amin dengan selisih angka dua digit. Masih dari hasil survei Kompas, mempersempit selisih suara ini akan sangat sulit. Tersebabnya adalah dengan kampanye selama 7 bulan yang dilakukan Prabowo Sandi di seluruh Indonesia, hanya berhasil menaikkan suara dengan rata-rata 1 persen per bulan. Dalam masa yang sangat singkat, kurang dari satu bulan, karena survei dikeluarkan Maret 2019, maka menurut hasil survei kompas, akan sangat sulit.

Dengan demikian, survei-survei yang dilakukan oleh lembaga yang punya rekam jejak baik dalam pelaksanan survei menunjukkan bahwa suara Jokowi Amin akan jauh mengalahkan suara untuk pasangan Prabowo Sandi.  

Meskipun tidak bisa dianggap terlalu serius, survei kecil-kecilan di Kompasiana ternyata ikut mengamini survei-survei yang telah dilakukan berbagai lembaga survei dengan reputasi baik. Hingga hari terakhir masa kampanye 13 April 2019, Jokowi Amin memuncaki pemilihan presiden dengan angka yang sangat besar.

Data yang diambil pada jam 00.00 tanggal 14 April 2019, hasil survei Kompasiana menunjukkan kemenangan besar bagi pasangan Jokowi Amin. Dari total suara yang masuk berjumlah 367 suara, 223 suara memilih Jokowi dan 145 suara berpihak pada Prabowo Sandi. Dari sisi persentase suara untuk Jokowi Amin 60,6% sementara untuk Prabowo Sandi hanya 39,4% dengan selisih 21,2%. Masih sebaris dan selarik dengan survei-survei yang dilakukan lembaga survei dengan reputasi baik itu.  

Pada saat tulisan ini dibuat, survei Kompasiana malah menunjukkan kenaikan suara bagi pasangan Jokowi Amin. Mungkin ada pemilih galau di Kompasiana yang melabuhkan pilihannya pada Jokowi Amin setelah melihat hasil debat terakhir yang dilakukan pada malam 13 April 2019. Mungkin pemilih dari Demokrat yang tidak rela pemimpin partainya dilepeh Prabowo terkait masalah yang terjadi di Indonesia saat ini. Mungkin dari Partai Berkarya dan Garudanya Tommy dan Tutut.

Masalah yang terjadi saat ini menurut Prabowo adalah kesalahan-kesalahan presiden sebelum Jokowi. Sebagai catatan, presiden itu adalah Soeharto dengan masa 32 tahun lebih dan Susilo Bambang Yudhoyono 10 tahun. Sementara Habibie, Gus Dur dan Megawati tidak bisa dimasukkan karena mereka memerintah sangat-sangat singkat dan meneruskan presiden sebelumnya.

Data terakhir ketika tulisan ini dibuat, pada pukul 16.00 WIB, dan pada hari terakhir survei sebelum ditutup hari ini menujukkan kemenangan untuk Jokowi Amin dengan suara 61,3% dan 38,7% bagi pasangan Prabowo Sandi. Selisih suara semakin melebar menjadi 22,5%. Tampaknya pasangan Jokowi Amin masih terlalu tangguh untuk Prabowo Sandi yang pura-pura pisah partai agar bisa maju sebagai calon presiden dan wakil presiden.

Ditilik dari survei hasil pemilihan presiden tahun 2014, tampaknya ada massa yang akhirnya sadar bahwa Jokowi Amin ternyata yang terbaik buat bangsa ini. Pemimpin yang rendah hati dan lahir dari rahim rakyat dan bukan dari kalangan elit yang tidak bisa merasakan apa yang dirasakan oleh masyarakat.

Berdasarkan hasil resmi KPU tahun 2014, pasangan Jokowi Jusuf Kalla meraih suara 53,15% dan Prabowo Sandi 46,85%. Dengan hasil survei Kompasiana ini, ada kenaikan lebih dari 8%, sementara Prabowo mengalami penurunan peminat juga sekitar 8%. Sepertinya, 8% pemilih Prabowo melakukan eksodus ke Jokowi setelah melihat rekam jejak Jokowi di tengah masifnya kabar bohong yang diciptakan untuk mereduksi suara Jokowi.

Berkumpulnya suara mayoritas di kubu Jokowi dan meningkat dari pemilihan Presiden tahun 2014 menunjukkan bahwa pemilih tetap Jokowi masih akan tetap memilih Jokowi di 2019. Sebagian, mencapai 8%, dari suara Prabowo akan pindah ke Jokowi.

Memang bisa dikatakan Jokowi hanya berhasil mengambil sedikit dari suara Prabowo. Tetapi, secara popular vote, jumlahnya sungguh besar, terlebih lagi pemilih terdaftar untuk pemilihan presiden 2019 ini sekitar 190 juta lebih.

Faktor yang memindahkan 8% suara Prabowo ke Jokowi dipastikan karena kinerja yang telah ditunjukkan oleh Jokowi selama menjadi presiden dengan didampingi Jusuf Kalla. Sementara dari sisi lain juga bisa dilihat, kabar bohong yang diciptakan untuk menyerang Jokowi, ternyata mampu menahan suara di Prabowo dan tidak terjadi vote drain yang luar biasa.

Tetapi, dengan hasil suara seperti yang disajikan, survei-survei lembaga resmi dan Kompasiana menunjukkan Jokowi, si anak tukang kayu dari Solo yang pernah rumahnya digusur, ditipu dan bangkit, masih terlalu kuat untuk Prabowo.

Jokowi, yang anak-anaknya sangat luar biasa dengan tidak memanfaatkan kekuasaan bapaknya, dicintai lebih dari 61% penduduk Indonesia di mana pun berada. Jokowi, yang telah cukup dengan dirinya sendiri, menang mutlak dari Prabowo yang merupakan 1% dari warga negara Indonesia yang menguasai sebagian besar aset negara seperti diakuinya di debat terakhir pemilihan presiden.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun