Mohon tunggu...
Rinsan Tobing
Rinsan Tobing Mohon Tunggu... Konsultan - Seorang pekerja yang biasa saja dan menyadari bahwa menulis harus menjadi kebiasaan.

Seorang pekerja yang biasa saja dan menyadari bahwa menulis harus menjadi kebiasaan.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Upah Buruh Tinggi, Langit Jadi Bersih

2 November 2017   15:12 Diperbarui: 3 November 2017   13:02 2428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tetapi, pemasukan dari perumahan bisa ditambah dengan makin banyaknya hunian di Jakarta. Lalu, bagaimana dengan penghidupan mereka yang datang ke Jakarta? Pasti ada, sebab kota tanpa sumber daya pun masih bisa hidup, seperti Singapura. Pemerintahnya saja yang harus kreatif mendorong masyarakatnya kreatif. 

Jika pengusaha menangisi kenaikan upah buruh ini, pemerintah ibukota bolehlah merayakannya. Jika dan hanya jika pemerintah ibukota ini ingin merelokasi pabrik-pabrik dari ibukota dengan biaya yang tidak terlalu mahal.

Jangan-jangan, kenaikan upah buruh ini dalam rangka menciptakan ibukota yang nyaman dan lebih layak untuk ditinggali. Bukankah biaya ini lebih murah daripada membuat satu ibukota di Kalimantan? 

Upah buruh ternyata bisa digunakan sebagai instrumen dalam politik lingkungan hidup terkait kebijakan publik. Menaikkan upah buruh setinggi mungkin, untuk menurunkan polusi udara dan jalan-jalan yang tidak terlalu macet. Lihatlah kota Detroit. Bisa dipastikan udaranya lebih segar. Jalannya lebih lengang. Tetapi, jangalah selengang kota Detroit. Itu tandanya tidak ada kehidupan disana. Dicari saja titik seimbangnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun