Mohon tunggu...
Rinsan Tobing
Rinsan Tobing Mohon Tunggu... Konsultan - Seorang pekerja yang biasa saja dan menyadari bahwa menulis harus menjadi kebiasaan.

Seorang pekerja yang biasa saja dan menyadari bahwa menulis harus menjadi kebiasaan.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Keberadaan Alexis sebagai Bagian Peradaban Manusia

1 November 2017   23:19 Diperbarui: 1 November 2017   23:22 962
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Alexis tiba-tiba mendapat perhatian khalayak karena terkait dengan janji Gubernur Anies untuk menutup operasinya. Melihat banyaknya penyedia jasa seperti Alexis, kemunculan isu terkait ini tampaknya bukan karena bisnisnya, tetapi lebih kepada isu politik. Alexis mendapat posisi tersendiri di perpolitikan Jakara. Sumber: tv,kompas.com

Fakta bahwa prostitusi tetap berada di tengah-tengah masyarakat, menunjukkan suatu kondisi terjadi penyaluran tekanan di luar garis. Banyak faktor yang mendorong ini. Bisa faktor kebaruan tadi, tidak selalu berada dalam kondisi tersedia di jalur resmi, godaan yang luar biasa, pergaulan dan petualangan, bahkan pertandingan serta kontentasi. Ingatkan arisan brondong.

Bisnis prostitusi tidak melulu transaksi persetubuhan. Bisa juga semacam jasa pijat-pijat dengan tambahan menu intimasi yang membuat melayang. Tarian polos juga masuk dalam kategori ini. Jualan seperti ini, tetap menyala dan berkembang di segala tingkatan dan juga di sudut mana pun di dunia ini.

Kebiasaan jajan ini dalam konteks prostitusi dimana lebih banyak dilakukan oleh laki-laki, seperti diungkapan Christhoper Ryan di Psyhology Today, cenderung untuk melepaskan kebutuhan tanpa ada embel-embel. Dalam bahasa para 'penikmat' bisnis ini dikatakan jika ingin makan sate kambing, beli satenya saja. Jangan beli kambingnya.

Lebih lanjut dikatakan, cinta sekilas ini lebih aman bagi laki-laki dari pada sebuah affair yang melibatkan kebutuhan biologis ini. Akan banyak yang hancur jika terlibat dalam sebuah affair bagi seorang laki-laki; kekayaan, kekuasaannya, keluarga. Sementara, transaksi dengan penyedia jasa 'kenikmatan' ini dianggap lebih kecil risikonya. Kecil risikonya, bukan berarti tidak ada risiko.

Artinya, jika sekedar ingin melepas tekanan tidak melibatkan emosi, maka lakukan beli putus. Cari penyedia jasa prostitusi dan eksekusi. Tidak ada string attached-nya. Tidak ada tanggung-jawab. Tidak ada akibat yang ditanggung, misalkan kekhawatiran hamil. Meskipun jika tidak hati-hati dan bersih serta melakukannya dengan 'aman', sering ada bonus sexual transmitted disease seperti sipilis dan sejenisnya. Penyakit yang sekali terkena, akan abadi di dalam tubuh.

Alexis Menciptakan Wadah

Dalam konteks pemenuhan kebutuhan yang purba melintasi jaman yang terbentang dalam ribuan tahun itulah, Alexis, seperti yang banyak diketahui masyarakat, bisa dikatakan menciptakan wadah. Wadah pertemuan kebutuhan dan penyedianya.

Dalam konteks bisnis, ini merupakan bisnis yang menarik, karena tidak akan pernah mati. Di lingkungan masyarakat seperti Jakarta, dengan tingkat nilai yang relatif lebih longgar, proses ini berkelanjutan dan berkembang.

Alexis terutama pebisnisnya hanya melihat peluang semata-mata. Dalam keliaran dan kebaruan, menu-menu yang disediakan pun semakin beragam. Istilah Uzbek juga muncul dengan nama Alexis. Ada rumor yang mengatakan bahwa Alexis menyediakan jasa 'pelayanan' ini dengan pekerja berasal dari negara Uzbekistan. Mulus, putih, cantik, dan bening. Begitu gambaran yang dibenamkan ke kalangan pengguna. Imajinasi melayang. Kocek dirogoh lebih dalam. Di kalangan penikmat jasa ini, pengalaman dengan penyedia jasa dari perempuan Uzbek ini menjadi semacam penanda kelas tersendiri.

Wajar saja. Harganya saja jauh dari lokalan, bahkan impor dari daratan Cina, menu lain yang ditawarkan. Penyedia yang lokalan, dipastikan damage cost-nya, istilah yang digunakan para "petualang" itu,  pastinya akan jauh lebih rendah.

Lalu, kini nama Alexis muncul ke permukaan. Ini seperti penanda bahwa semua kalangan masyarakat sadar akan keberadaan Alexis sebagai penyedia jasa "kenikmatan" ini. Alexis menjadi mendapat tempat, karena tiba-tiba isu-isu yang berputar di tataran politik lokal Jakarta, memasukkan Alexis ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun