Mohon tunggu...
Rinsan Tobing
Rinsan Tobing Mohon Tunggu... Konsultan - Seorang pekerja yang biasa saja dan menyadari bahwa menulis harus menjadi kebiasaan.

Seorang pekerja yang biasa saja dan menyadari bahwa menulis harus menjadi kebiasaan.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Menjaga Energi Merawat Negeri

7 Oktober 2017   12:59 Diperbarui: 7 November 2017   14:20 2081
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sementara mencari cadangan-cadangan di laut dalam membutuhkan biaya yang sangat, berujung pada angka keekonomiannya tidak tercapai. Belum lagi kegagalan eksplorasi seperti yang dialami oleh British Petrolium di Teluk Meksiko di 2010, yang mengakibatkan kerugian hingga 18,7 milyar dolar. Melihat pengalaman Lapindo Brantas dalam eksplorasi sumber energi di Sidoarjo memberikan gambaran betapa upaya-upaya menjaga ketahanan energi itu sangat mahal dan berisiko tinggi. Untuk biaya eksplorasi di Laut dengan kedalaman laut 1,5 -- 2 Km diperlukan biaya hingga 300 juta dolar. Jika tidak ditemukan, maka uang sejumlah itu melayang begitu saja.

Dalam konteks penyediaan fossil-based ini, Pertamina setidaknya berupaya memenuhi kebutuhan minyak dan energi dengan berbagai cara termasuk akuisisi perusahaan, membuka ladang-ladang minyak di luar negeri dan juga membeli minyak mentah untuk diolah di dalam negeri.

Dengan target produksi 1,9 juta barel per hari di 2025, Pertamina membuka ladang-ladang minyak di banyak negara. Saat ini Pertamina beroperasi di Kanada, Perancis dan Italia, Kolombia, Namibia dan Myanmar dalam tahap eksplorasi. Di Afrika, Irak dan Malaysia telah masuk tahap produksi. Sementara di Nigeria berproduksi dengan pola equity share atau joint operation. Tetapi, pasokan ini masih kurang.

Untuk itu, inovasi-inovasi baru dalam kerangka kedaulatan, kemandirian dan ketahanan energi harus terus diupayakan. Masih banyak sumber-sumber non-tradisional yang bisa dieksplorasi, seperti dijabatkan di atas. Pertamina harus bisa menyiapkan manusia Indonesia yang mampu mewujudkannya.

Satu hal yang pasti, penyediaan energi dan sumber-sumber energi yang menjadi tugas berat Pertamina merupakan sebuah tugas mulia. Meskipun, Pertamina menjadi posisi utama dalam merawat bangsa ini dari sisi energi, penduduk Indonesia juga harus disadarkan akan kondisi energi yang ada sehingga mampu mengelola kehidupannya dengan penggunaan energi lebih hemat dan dapat berkelanjutan.

Di tengah tantangan yang luar biasa itu, Pertamina dalam upaya menjaga energi bagi Indonesia adalah juga sekaligus merawat bangsa ini agar tetap damai, sejahtera dan berlangsung dalam waktu yang lama. Jangan biarkan, karena tidak adanya kemandirian, hilangnya kedaulatan dan ketahanan energi yang rendah, negara ini hancur lebur.

Seperti sebuah adagium yang dipertegas oleh Michael T. Clare, pada akhirnya energi akan mengakibatkan perang. Bibit-bibitnya sudah tampak. Kita tidak ingin negara Indonesia hancur lebur dalam kekacauan karena tidak tersedianya energi.

Pertamina teruslah berinovasi demi merawat negeri ini. Formulasi peta jalan menuju kemandirian, kedaulatan dan ketahanan energi harus dijabarkan. Sebagai perusahaan yang bercita-cita menjadi perusahaan energi nasional berkualitas dunia, Pertamina pasti bisa.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun