Mohon tunggu...
Rinsan Tobing
Rinsan Tobing Mohon Tunggu... Konsultan - Seorang pekerja yang biasa saja dan menyadari bahwa menulis harus menjadi kebiasaan.

Seorang pekerja yang biasa saja dan menyadari bahwa menulis harus menjadi kebiasaan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kurikulum 2013 Mengingkari Logika Kungfu Bruce Lee

2 Oktober 2017   21:41 Diperbarui: 3 Oktober 2017   13:58 1009
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: nasional.republika.co.id

Pemahaman akan dasar ini sangat penting sebagai sebuah fundamen untuk perkembangan lebih lanjut. Pengembangan bisa berupa kombinasi, inovasi, mengarusutamakan dan mensinergikan dengan hal lain dalam lingkungan yang lebih luas dan kompleks. Ini berlaku untuk semua hal. Mari kita lihat sebuah contoh.

Mungkin pembaca pernah menonton film-film Bruce Lee. Bisa judul apa saja. Bruce Lee tidak langsung disuruh berhadapan dengan konteks yang lebih luas, yakni berantem dengan lawan. Tetapi yang disuruh gurunya hal-hal yang sangat dasar.

Memahami gerakan dengan baik. Gurunya menyuruhnya mengangkat air dari tempat yang sama berulang-ulang untuk jangka waktu yang lama. Bruce Lee tidak bertanya mengapa. Suhunya juga tidak menjelaskan. Laksanakan saja. Itu pesan gurunya.

Lalu gerakan-gerakan lain diberikan, juga gerakan dasar. Misalkan, memukul-mukul pasir di dalam karung dengan tinju, jari dan kadang dengan telapak atau bagian atas telapak. Tidak boleh bertanya. Lakukan dulu gerakannnya dengan benar. Pastikan gerakan dasarnya benar dulu. Pastikan gerakan dasarnya sudah dilakukan secara instingtif. Banyak gerakan dasar yang diajarkan.

Setelah dianggap cukup memahami gerakan-gerakan dasar, lalu ditandingkan dengan lawan seperguruan yang sepadan. Tahapnya ini dulu. Ini memberikan konteks termasuk bereaksi dan menggabungkan kombinasi jurus-jurus yang diajarkan.

Lalu, terakhir diberikan makna filosifis dari gerakan dan nilai-nilai yang dikandung dari setiap gerakan, konteks berantem dan terakhir menggunakannya dalam kehidupan yang lebih luas. Mengaitkan dengan banyak konteks dengan hubungan dan relasi dengan sesama manusia.

Dalam banyak pengembangan skill, pelajaran dan pembelajaran, sama saja halnya. Memahami dulu dengan baik dasar-dasarnya. Lalu, dalam prosesnya diberikan makna, nilai dan pentingnya melakukan secara benar, cermat, jujur dan menghargai karya orang lain.

Sebabnya, proses yang dilakukan memberikan pemahaman atas upaya keras yang dilakukan untuk memahami dan selanjutnya digunakan dalam perjalanan hidupnya. Itu proses benarnya dan tidak langsung dicampur aduk.  

Menganalis proses yang dijalani murid-murid dengan pembelajaran K13 ini, maka anak-anak yang masih muda sekali ini dipaksakan menggunakan proses pembelajaran mengaitkan suatu konsep dengan konsep yang lain. Rasanya,  suatu konsep dikaitkan dengan suatu universepengetahuan yang cenderung lebih abstrak. Matematika dan karakter. Biologi dan karakter. PJOK dan karakter.

Faktanya, dalam proses pembelajarannya, kembali lagi  ke proses  tradisional. Murid mempelajarinya satu-satu. Memahamkan mata pelajarannya dulu. Mengaitkan dengan karakter jadinya mendapat porsi kecil, kalau tidak terabaikan. Misalnya, matematika. Untuk memahami matematika saja, murid sudah harus berusaha keras untuk mengerti. Lalu, bagaimana mereka harus mengaitkan konsep matematika dengan konsep karakter?

Memahami sesuatu yang terstruktur saja masih perlu perjuangan. Lalu bagaimana dengan pemahaman akan materi yang abstrak. Ini bisa jadi jebakan dan menciptakan kebingungan pada anak murid. Ini bisa menimbulkan ketakutan sendiri dalam belajar. Ujungnya ketertarikan belajar bisa terganggu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun